Ardan Ardi Chandra, Detik.com, Minggu 16 April 2017
Jakarta - Perlahan tapi pasti, kapal dengan ukuran besar bisa merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Minggu lalu, kapal 8.500 TEUs Compagnie Maritime d'Affretement-Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) telah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok dan pekan depan kapal dengan berkapasitas 10.000 TEUs juga akan bersandar di utara Jakarta.
Dengan bisa bersandarnya di Indonesia, diharapkan tidak hanya mempercepat arus impor, juga bisa meningkatkan arus ekspor Indonesia ke negara lain. Selain itu, diharapkan semakin banyak angkutan langsung (direct call) ke negara-negara di Asia Tenggara.
"Kita harapkan dengan kapal besar masuk tidak hanya memperlancar arus barang impor ke Indonesia, tapi juga mempercepat dan memperbanyak arus ekspor Indonesia ke luar negeri. Kita juga mengharapkan makin banyak direct call ke pelabuhan-pelabuhan di negara ASEAN," tutur Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (16/4/2017).
Selain itu, lanjut Zaldy, frekuensi angkutan kapal raksasa juga memiliki jadwal yang jelas. Jangan hanya berjalan dalam beberapa bulan ke depan, melainkan dalam jangka panjang.
"Selain itu, kita harapkan masuknya kapal-kapal besar ke Indonesia tidak seperti yang sudah-sudah, perlu jadwal kapal yang konsisten," tutur Zaldy.
Mengenai kemungkinan turunnya biaya logistik dengan adanya kapal raksasa, Zaldy menuturkan bahwa tidak akan berpengaruh banyak. Pasalnya dengan adanya kapal raksasa ini hanya mampu menurunkan biaya pengiriman barang melalui kapal (freight) karena memiliki daya angkut yang lebih banyak.
"Dengan kapal besar hanya menurunkan biaya freight, percuma kalau biaya pelabuhannya naik maka biaya logistik tidak akan turun," kata Zaldy.
Zaldy menambahkan, untuk menurunkan biaya logistik perlu dilakukan pembenahan di beberapa sektor. Kedatangan kapal besar dan Jalan Tol Akses Tanjung Priok merupakan langkah awal hingga dilakukan pembangunan pelabuhan baru seperti Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
"Untuk menurunkan biaya logistik perlu usaha yang terintegrasi, tidak hanya cukup mendatangkan kapal besar saja. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, kapal besar dan Tol Priok baru langkah awal," tutup Zaldy. (dna/dna)
Sumber:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3475695/ada-kapal-raksasa-sandar-di-tanjung-priok-ekspor-ri-bisa-naik