Ulfa Arieza, Okezone.com, Rabu 10 Mei 2017
BALI – Setelah berhasil menurunkan tingkat dwelling time menjadi 3,2 hari, kini pihak pengelola sektor maritim logistik Indonesia dituntut untuk menurunkan biaya logistik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa kesuksesan dwelling time saat ini masih belum diimbangi dengan penurunan biaya logistik.
"Kita mau cost dan dwelling time turun bersamaan, kita sedang mengatur, membuat supaya cost kita lebih rendah, supaya lebih kompetitif dan harga makin turun," ujarnya di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu (10/5/2017).
Efisiensi biaya logistik dapat dilakukan dengan pemanfaatan tol laut, terutama di daerah timur. Efisiensi ini tengah dilakukan oleh PT Pelindo sebagai operator pelabuhan di Indonesia.
"Di indonesia timur harga-harga turun, banyak tempat. Pelindo 1,2,3, dan 4 kita punya 30 titik terpencil, untuk tadi membuat gudang logistik, agar harga bisa maintenance," tambahnya.
Menko Luhut juga tidak menampik kemungkinan bahwa akan ada peraturan baru yang mengatur efisiensi logistik. Selama Pemerintah menilai bahwa peraturan tersebut diperlukan dan dapat meningkatkan efisiensi logistik. Upaya ini juga dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan ranking kemudahan berinvestasi Indonesia atau Easy of Doing Business (EoDB). Saat ini Indonesia berasa di rangking 91, Presiden Jokowi menargetkan Indonesia dapat berada di peringkat 40 tahun 2019.
"Ya kita bikinlah kalau buat kepentingan orang banyak, ya kenapa repot ganti aja,Ya kita aturlah nanti," pungkasnya.
Sumber:
http://economy.okezone.com/read/2017/05/10/320/1688393/tak-hanya-dwelling-time-menko-luhut-inginkan-biaya-logistik-turun