Ulfa Arieza, Okezone.com, Sabtu 13 Mei 2017
BALI – Pemerintah tengah fokus untuk menekan biaya logistik melalui efisiensi di berbagai sektor, salah satunya sektor pelabuhan yang menjadi pintu masuk barang – barang logistik. PT Pelabuhan Indnesia I (Pelindo) sebagai pengelola pelabuhan mengalokasikan dana sebesar Rp800 miliar untuk upaya pemangkasan biaya logistik.
Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana menjelaskan bahwa Pelindo I akan melakukan digitalisasi operasional pelabuhan untuk menekan biaya logistik. Oleh karenanya, Pelindo I memerlukan perbaikan sistem IT yang dapat menunjang digitalisasi operasional. Untuk memuluskan perbaikan IT sistem ini, Pelindo I mengalokasikan dana sebesar Rp200 miliar.
“Kami di Pelindo I akan melakukan migrasi TOS atau Terminal Operating System, supaya menjadi yang terkini. Paperless, real time, more accurate. Kalau ada hal-hal seperti itu di dalam operasional itu akan akan hilang pekerjaan-pekerjaan yang tidak perlu. Misalnya pekerjaan shifting jadi tidak ada karena kontrolnya sudah real time dan akurat,” terangnya di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali pada Jumat malam.
“Kita ada IT system untuk terminal operating di kontainer terminal ada IT system untuk cabang- cabang ada untuk back office untuk financial transaction bagaimana menciptakan single billing, cashless payment,” tambahnya.
Sementara itu dari segi infrastruktur, Pelindo I akan melakukan pengerukan kolam di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara serta penambahan perlengkapan operasional, seperti Container Crane (CC) dan Rubber Tyred Gantry (RTG) guna meningkatkan produktifitas. Dana yang dikuvurkan untuk Pelabuhan Belawan ini sebesar Rp600 miliar.
“Di tahun ini kita juga beli alat di terminal peti kemas, kita lagi tender sekarang 2 CC dan 4 RTG, kemudian mekanisasi semua dermaga di Belawan akan kita pasangi crane. Kita beli terminal traktor baru,” tambahnya.
Melalui upaya – upaya tersebut, Pelindo I menargetkan pemangkasan biaya hingga 15%-20%. Penambahan infrastruktur dan perlengkapan pelabuhan juga ditargetkan dapat peningkatan produktifitas bongkar muat menjadi 47 – 50 box (kontainer) per kapal tiap jamnya. Saat ini kemampuan rata – rata bongkar muat adalah 40 box (kontainer) per kapal tiap jamnya.
“Target kami paling tidak dengan adanya perbaikan di infrastruktur dan IT system itu minimal kita bisa lebih mengefisiensikan 15-20%,” tukas dia.
Terakhir, biaya logistik menurut Bambang dapat ditekan dengan perbaikan manajemen bisnis pelabuhan. Sehingga proses-proses bisnis yang tadinya masih tumpang tindih serta menghambat proses administrasi dapat dihilangkan.
Sumber:
http://economy.okezone.com/read/2017/05/13/320/1690022/tekan-biaya-logistik-pelindo-i-alokasikan-dana-rp800-miliar