Wilayah Pembatasan Truk Diperluas

JAKARTA – Pemerintah memperluas wilayah pembatasan operasional angkutan barang truk tiga sumbu atau lebih pada masa Iduladha.

 

Pembatasan dalam surat edaran sebelumnya hanya diterapkan pada dua ruas jalan tol, kini menjadi empat ruas jalan tol dan dua jalan nasional.

 

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Ditjen Perhubungan Darat No. SE.17/AJ.201/DRJD 2017, angkutan barang truk tiga sumbu atau lebih dilarang melintas jalan tol Jakarta-Cikampek-Brebes Timur, Jakarta-Purbaleunyi, Merak-Jakarta, dan ruas jalan tol Prof. Soediyatmo.

 

Sementara di jalan nasional, truk dilarang melintas jalan nasional Gilimanuk-Denpasar dan Surabaya-Jombang-Kertosono-Madiun-Surakarta.

 

Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pandu Yunianto mengatakan perluasan pembatasan operasional angkutan barang tersebut dilakukan karena volume lalu lintas cukup tinggi saat libur panjang.

 

“Berdasarkan pertimbangan Polri ruas jalan tersebut volume lalu lintasnya tinggi saat libur panjang,” katanya di Jakarta, Selasa (29/8).

 

Dia menambahkan jalan nasional yang tidak boleh dilewati oleh angkutan barang jenis truk di waktu pelarangan adalah jalan nasional yang tertera pada SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

 

Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kemenhub Hengki Angkasawan mengatakan SE tentang peraturan lalu lintas dan pengaturan operasional terhadap tiga jenis kendaraan barang bertujuan mendukung kelancaran arus lalu lintas saat libur panjang Iduladha.

 

Kendaraan angkutan barang yang dilarang adalah kendaraan bahan bangunan, kereta tempelan atau kereta gandeng, serta kendaraan kontainer dan kendaraan pengangkut barang dengan sumbu tiga atau lebih.

 

Adapun waktu pelarangan mulai berlaku pada Kamis (31/8) pukul 12.00 WIB – Jumat (1/9) pukul 12.00 WIB dan minggu (3/9) dari pukul 06.00 WIB – 23.59 WIB.

 

Hengki menambahkan waktu pemberlakuan larangan operasional truk dapat dievaluasi berdasarkan pertimbangan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

 

“Apabila terjadi gangguan arus lalu lintas dan angkutan jalan, maka Kepala Dinas Perhubungan sesuai lokasi masing-masing perlu segera mengambil langkah-langkah antisipasi dan proaktif berkoordinasi dengan aparat pemerintah yaitu Ditjen Perhubungan Darat dan Polri,” tambahnya.

 

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Logistik dan Distribusi Kyatmaja Lookman mempertanyakan perluasan pembatasan truk diterapkan oleh pemerintah menjelang Iduladha pada beberapa ruas jalan tol.

 

“Nah [pelarangan di jalan tol] Merak-Jakarta kayaknya agak berlebihan deh karena jalur itu juga enggak macet. Sama yang jalur Solo [Kertosono], tolnya saja enggak ada,” katanya.

 

Dia menilai pemerintah seharusnya melakukan pembatasan di daerah wisata seperti Puncak, Bogor dan Batu, Malang karena rawan jika tidak ada pembatasan operasional truk.

 

Titik keramaian arus lalu lintas pada masa angkutan lebaran Iduladha, menuruynya terjadi di wilayah Jabodetabek. Dia menilai, semakin ke arah timur Pulau Jawa, jumlah kendaraan yang melintas akan semakin berkurang.