News Detail
Potensi Besar, Pengembangan Logistik Udara Perlu Diharmonisasikan

Giri Hartomo, Okezone.com, Rabu 6 September 2017

JAKARTA - Industri e-commerce di Indonesia selalu menunjukan peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut pula yang membuat PT Angkasa Pura I (AP I) berniat untuk mengembangkan sektor kargo atau logistik di bandaranya.

 

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Danang Baskoro mengatakan, untuk mengembangkan sektor kargo tentunya perlu harmonisasi dari para stakeholder yang terkait. Dari mulai pihak bandara, pelaku e-commerce, maskapai , Bea dan Cukai dan yang lainnya.

 

"Harmonisasi diperlukan bagaimana pelaku di bandara perspektifnya bisa disamakan. Karena selalu ada perubahan pengaturan , jadi harus ditemukan perspektif yang sesuai," ujarnya saat ditemui di Kantor AP I, Jakarta, Rabu (6/9/2017).

 

Adapun yang dimaksud dalam harmonisasi adalah bagaimana aturan, administrasi bisa selaras. Sehingga, masing-masing stakeholder bisa menjalankan perannya masing-masing.

 

"Kami sangat berkepentingan terhadap kargo, tapi perlu ada harmonisasi dari mulai aturan bagimana, pelaku siapa saja. Yang penting administrasi. Dari situ kita tahu siapa tanggung jawab. Untuk atasi itu harus ada aturan mainnya ini musti clear dan sederhana jadi mereka tahu peran masing masing," ujarnya.

 

Menurutnya, kargo sangat bergantung pada kecepatan. Oleh sebab itu diperlukan biaya yang murah agar diharapkan menjadi lebih baik lagi dalam perlogistikan.

 

"Ini prinsip logistik. Kalau tidak berubah seperti itu jangan harap kita bisa bergerak maju. Ini mesti kita tangani dan berbagi peran bersama sama. Untuk itu kita harap ada harmonisasi," imbuhnya.

 

Hal yang senada di katakan oleh Direktur Kargo Garuda Indonesia Sigit Muhartono. Sebagai pihak maskapai yang fokus kepada komersial pihaknya sangat setuju untuk penyamaan persepsi agar tidak menghambat bisnis logistik khususnya e-commerce.

 

Apalagi pengiriman logistik lewat udara bisa menjadi potensi yang besar dengan berkembangnya e-commerce. Karena dalam hal pengiriman e-commerce membutuhkan waktu yang cepat , dan itu melalui udara.

 

"Dari sisi komersialnya kamu adalah pihak yang angkut barang dari satu port to port.

 

Posisi geografis Indonesia sangat luar biasa apalagi dikaitkan jumlah penduduk 250 juta, sekitar 110 juta golongan menengah ke atas, yang suka belanja. Ini potensi. Kita ini market.

 

Kita produksi.kita bisa pasarkan di negeri sendiri. Maslaah nya sekarang e-commerce sangat luar biasa," kata Sigit.

 

"Barang e-commerce yang naik pesawat itu 2015 hanya 15% dari keseluruhan yang diangkut. Tahun 2016 naik jadi 40%. Sekarang masalahnya kecepatan. Kalo mau cepat lewat mana? Udara.Tapi ini highly regulated. Itu kenapa kita perlu sinergi antara seluruh pihak yang terlibat dalam hal ini. Harus disamakan persepsi," jelasnya.

 

Sumber:

https://economy.okezone.com/read/2017/09/06/320/1770729/potensi-besar-pengembangan-logistik-udara-perlu-diharmonisasikan

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved