Kompas, Senin 11 September 2017
JOMBANG, KOMPAS – Presiden Joko Widodo meresmikan seksi 2 dan 3 Tol Jombang-Mojokerto. Jawa Timur, sepanjang 24,9 kilometer pada Minggu (10/9). Ruas yang merupakan bagian dari jalan tol Trans-Jawa ini diharapkan bisa menekan biaya logistik.
Peresmian yang dilakukan di Jombang, Jawa Timur, dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anum, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP, serta perangkat kepresidenan lain. Ruas tol itu menghubungkan bagian barat Kabupaten Jombang dengan bagian utara Kabupaten Mojokerto. Pengelola tol dilakukan oleh PT. Marga Harjaya Infrastruktur (ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto). Adapun total panjang ruang itu mencapai 40,5 kilometer.
Menurut Presiden, jalan tol bisa memperkuat daya saing ekonomi secara nasional. Saat ini, biaya angkutan barang di Indonesia 2,5 kali lebih mahal dibandingkan Singapura dan Malaysia. Presiden mendorong tol Trans-Jawa dari Merak (Banten) sampai Surabaya (Jawa Timur) bisa selesai pada akhir 2018 dan mendorong pembangunan jalan tol di Indonesia menjadi 1.800 km pada akhir 2019.
Ruas tol yang melewati 35 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto itu telah dimulai pada 1996. Namun, akibat krisis ekonomi, pembangunan oleh pemegang konsesi tertunda. Pada 2006, pengusahaan jalan tol di kerjakan oleh PT. Marga Hanurata Intrinsic, tetapi pembangunan tidak juga progresif. Pada 2011, PT. Marga Hanurata Intrinsic di akusisi oleh PT. Astratel Nusantara menjadi ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto dengan pelaksana PT. Marga Harjaya Infrastruktur.
“Jika biaya mahal, jadi beban masyarakat, larinya (investasi) bisa ke sana (negara lain). Karena itu, konektivitas seperti ini sangat diperlukan,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Tol Jombang-Mojokerto.
Menurut Presiden, kelancaran jalur logistik merupakan salah satu kunci untuk menggerakkan perekonomian. Karena alasan itu, pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur di semua wilayah.
Soekarwo mengatakan, pembangunan jalan tol mempercepat pengerakan ekonomi. Ke arah selatan dari Surabaya, jalan tol sudah sampai Pasuruan dan sedang dibangun sampai Malang. Untuk ke arah timur sudah sampai Kota Pasuruan dan pembangunan sampai Probolinggo sedang berlangsung. Selanjutnya, Probolinggp-Banyuwangi masih perlu penetapan lokasi. Pemprov Jatim juga mengharapkan Presiden mendorong pembangunan jalan tol dari Gresik ke Tuban bahkan sampai Semarang lewat pantai utara.
Pengoperasian Bertahap
Presiden Direktur PT. Marga Harjaya Infrastruktur Wiwiek Santoso mengatakan, pengoperasian ruas Tol Jombang-Mojokerto berlangsung secara bertahap.
Seksi I sepanjang 14,7 km beroperasi pada Oktober 2014, menyusul Seksi 3 (5 km) yang beroperasi pada November 2016. Seksi 2 (19,9 km) beroperasi pada September 2017. Seksi 4 (0,9 km) akan beroperasi bersamaan dengan peresmian operasi Jalan Tol Ngawi-Kertosono. Untuk pembangunan, investasinya mencapai Rp. 5,5 triliun.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Angkutan Truk Kyatmaja Lookman mengatakan, biaya logistik masih mahal dibandingkan negara-negara tetangga. Hal ini disebabkan oleh belum adanya sinergi antarpemangku kepentingan. “Semua pelaku usaha mengirim barangnya sendiri-sendiri, termasuk produk pertanian ke pasar induk,” kata Lookman. (BRO/NDy)