News Detail
Kemenhub Siap Ubah Trayek Tol Laut

Bisnis Indonesia

Bisnis Indonesia

Kamis, 23 November 2017

Oleh: Rivki Maulana

 

JAKARTA – Kementerian Perhubungan bakal mengubah pola subsidi dan pola trayek program Tol Laut mulai tahun depan.

Direktur lalulintas & Angkutan Laut Direktorat Jenderal  Perhubungan Laut Kemenhub Dwi Budi  Sutrisno  mengatakan hal itu dilakukan agar program Tol Laut bisa berjalan lebih efektif.

Menurutnya, pengubahan pola subsidi dan pola trayek merupakan bagian dari evaluasi Tol Laut.

“Hasilnya akan menjadi pedoman dalam menyusun strategi kedepan agar lebih efekif dan efisien sehingga semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasny, Rabu (22/11).

Menurutnya, pihaknya bakal melakukan evaluasi trayek Tol Laut berdasarkan kinerja rata-rata muat atau load factor kapal. Tahun depan, trayek yang kini beroperasi akan diubah sesuai dengan hasil evaluasi. Nantinya, trayek Tol Laut akan menjadi 15 trayek dari jumlah trayek tahun ini sebanyak 13 trayek. Anggaran untuk program Tol Laut akan dinaikkan 33% menjadi Rp447 miliar.

Sejauh ini, Dwi Budi menuturkan Tol Laut dinilai cukup berhasil menurunkan harga bahan kebutuhan pokok dan bahan bangunan di wilayah pelosok yang menjadi sasaran.

Dia menambahkan harga bahan kebutuhan pokok dan bahan bangunan telah turun berkisar 15% - 20%.

Namun, dia menyatakan di sejumlah tempat upaya menurunkan disparitas harga belum optimal karena harga barang hanya turun 5%. Oleh karena itu, tegasnya, wilayah dengan kinerja penurunan harga terendah bakal menjadi prioritas untuk dievaluasi. “Kami akan re-route, jadi rute lama belum tentu kami pake lagi,” tuturnya.

Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Ditjen Perhubungan Laut Wisnu Handoko menegaskan pola hub and spoke bakal berjalan karena tahun depan ada 15 kapal kontainer perintis bisa dioperasikan sebagai kapal pengumpan atau feeder.

Dia mencontohkan kapal Tol Laut yang semula melayani rute Surabaya-Tahuna-Lirung hanya akan berlabuh di Bitung. Selanjutnya, barang diangkut menggunakan kapal kontainer pengumpan ke pelabuhan yang lebih kecil seperti Miangas, Marore, dan sekitarnya.

“Kami ingin jangkauan Tol Laut ini lebih luas, makanya kami gunakan hub and spoke dan 15 kapal feeder sudah siap [digunakan di 2018],” ujarnya kepada Bisnis.

Sekedar mengingatkan program Tol Laut dimulai sejak November 2015 dengan tiga trayek perdana. Adapun hingga tahun ketiga pelaksanaan, Tol Laut melayani 13 trayek di manatujuh trayek ditugaskan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dan enam proyek dilakukan oleh perusahaan swasta lewat proses lelang.

 

Per Oktober 2017, tercatat ada empat trayek yang menuai hasil minim karena rata-rata muatan dibawah 50%. Keempat trayek itu yakni T6, T7, T8, dan T9. Di lain pihak, Pelni menyatakan siap jika Kemenhub mengubah trayek Tol Laut.

 

Manager PR & CSR Pelni Akhmad Sujadi mengatakan Pelni secara internal juga melakukan evaluasi kinerja Tol Laut. “Kami akan ikut [evaluasi] karena pada Pelni kan mendapat penugasan,” katanya.

 

 

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved