Abdul Rahman, Bisnis Indonesia, Jumat 24 Novembe 2017
BANYUASIN – PT. Mariana Bahagia Palembang meluncurkan kapal KM Kendhaga Nusatara 13 pesanan Kementerian Perhubungan dari galangan kapal Banyuasin, Sumatera Selatan.
Direktur Utama Mariana Bahagia Yonhlee Williang Sutjipto mengatakan kapal baru tersebut akan dipakai untuk melayani trayek Tol Taut.
“Kendhaga Nusantara ini merupakan kapal keempat dari 15 kapal yang dipesan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Kami berharap dapat dipercaya lagi agar bisa berkontribusi untuk transportasi laut Indonesia,” katanya, Kamis (23/11).
Menurutnya, Kendhaga Nusantara 13 merupakan kapal kontainer dengan kapasitas 100 TEUs. Kapal itu memiliki panjang 77 meter dan memiliki kecepatan maksimal 12 knot.
Selain Kendhaga Nusantara 13, Mariana Bahagia juga tengah menyelesaikan pembuatan kapal Kendhaga Nusantara 4 dengan spesifikasi yang tidak berbeda dengan Kendhaga Nusantara 13. Selain itu, Mariana Bahagia juga membuat empat kapal perintis pesanan pemerintah.
“Kami yakin pembangunan semua kapal pesanan pemerintah bisa selesai tepat waktu,” imbuhnya.
Sementara itu, Inspektur Wilayah IV Kementerian Perhubungan Iman Hambali mengatakan peluncuran kapal itu merupakan tindak lanjut penandatanganan kontrak pembangunan kapal kontainer pada 14 November 2015. Saat diluncurkan, progress pembangunan kapal sudah mencapai 77,28%.
Dalam kurun waktu 2015 sampai dengan 2017, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah memesan 15 unit kapal kontainer yang dibangun di beberapa galangan kapal di Indonesia untuk Tol Laut.
“Diharapkan dengan adanya kapal Tol Laut distribusi barang efisien. Kapal-kapal besar akan membuat biaya logistik lebih efisien,” ujarnya.
Dia menjelaskan konsep Tol Laut sangat tepat untuk negara maritim. Alasannya, selama ini ada ketidakseimbangan arus muatan antara wilayah timur dan barat.
Dengan adanya subsidi, dia mengharapkan harga barang menjadi lebih murah dan terjadi pemerataan ekonomi. Pembangunan kapal ini juga sekaligus menunjukkan kalau galangan kapal dalam negeri bisa bersaing dengan galangan asing.
KONEKTIVITAS
Kasubdit Pengembangan Usaha Angkutan Laut Direktorat Lalu Lintas Angkutan Laut M. Syaiful menjelaskan perlunya keterhubungan antarpulau dalam upaya meningkatkan konektivitas dan mempercepat pembangunan daerah di pulau terpencil.
Oleh karena itu, dia menilai perlu sarana dan prasarana yang memadai seperti tersedianya kapal dan fasilitas pelabuhan lainnya yang memadai.
Syaiful juga mengatakan bahwa dengan bertambahnya kapal kontainer ini ke depan diharapkan dapat membuat keberadaan barang di suatu wilayah menjadi lebih pasti.
“Jika program pembangunan kapal kontainer ini berjalan sesuai harapan, dan pada rute-rute tertentu tingkat keterisian kontainer di atas rata-rata, maka secara perlahan subsidi yang diberikan akan dikurangi, sampai kapal yang beroperasi di rute tersebut untung,” kata Syaiful.