Yohana Artha Uly, Okezone.com, Minggu 10 Desember 2017
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meresmikan Pelayaran Perdana (Long Distance Ferry) Angkutan Penyeberangan Jarak Jauh Lintas Jakarta-Surabaya. Hal ini dimaksudkan sebagai solusi untuk mengurai kemacetan yang terjadi disepanjang jalur Pantura.
Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo menuturkan, dalam pelayaran perdana Jakarta-Surabaya ini terdapat dua kapal yang diresmikan yakni KM Roro Prayasti yang dimiliki oleh PT Jagad Zambrut Khatulistiwa dan KMP Ferrindo 5 milik PT ASDP Indonesia Ferry.
"Kemacetan yang terjadi di jalur pantura berdampak pada pemborosan BBM, kerugian waktu, polusi, korban jiwa dan berkurangnya daya tarik wisata," jelas dia dalam peresmian Pelayaran Perdana Angkutan Penyeberangan Jarak Jauh Lintas Jakarta-Surabaya di dermaga PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/12/2017).
"Hal-hal itulah yang kemudian memacu Kementerian Perhubungan untuk memberikan solusi yaitu dengan mengalihkan sebagian arus logistik dari jalan raya ke penyeberangan," tambahnya.
Wahyu menjelaskan, pemilihan angkutan penyeberangan dilakukan karena memiliki beberapa kelebihan, di antaranya moda angkutan penyeberangan berpadu dengan moda angkutan jalan dan kereta api dengan penanganan barang/muatan lebih sederhana. Dengan demikian, tidak terjadi kegiatan bongkar muat dalam perpindahan moda angkutan.
"Selanjutnya kapal angkutan penyeberangan tidak memerlukan fasilitas pandu untuk olah gerak di kolam pelabuhan, juga memiliki jadwal yang tetap dan teratur karena ada atau tidak ada muatan tetap berangkat, dan juga bersifat door to door," paparnya.
Dia melanjutkan, pelayanan angkutan penyeberangan lintas Jakarta - Surabaya ini juga mendukung program tol laut pemerintah sehingga dapat memicu tumbuhnya pelayanan angkutan penyeberangan jarak jauh di berbagai wilayah dan bersinergi dengan tol laut sehingga menimbulkan efisiensi pada sistem logistik Indonesia.
Untuk sementara waktu kegiatan penyebrangan ini diberikan subsidi sampai mencapai nilai keekonomian. Untuk tarif sendiri diperkirakan berkisar Rp3 juta per kendaraan. Untuk subsidi dikatakan Wahyu, pemerintah menganggarkan Rp5 miliar untuk dua kapal tersebut hingga Desember ini.
"Pemberian subsidi tersebut adalah sebagai triger untuk membangun segmen perpindahan moda transportasi truk dari darat ke laut, kegiatan ini akan dilaksanakan sebanyak 14 trip untuk masing-masing kapal pada bulan Desember 2017 dengan rincian seminggu sebanyak dua kali pelayaran dari Jakarta dan dua kali pelayaran dari Surabaya," ungkapnya. (mrt)
Sumber:
https://economy.okezone.com/read/2017/12/10/320/1828169/urai-kemacetan-pantura-truk-bisa-diangkut-pakai-ferry-tarifnya-rp3-juta-kendaraan