News Detail
Jasa Kurir Diprediski Tumbuh Dua Digit

Abdul Rahman, Bisnis Indonesia, Kamis 14 Desember 2017

JAKARTA – Bisnis pengiriman ekspres atau kurir sepanjang tahun depan diprediksi tumbuh sebesar 15% ditopang maraknya perdagangan elektronik.

 

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Mohamad Feriadi mengatakan proyeksi tahun depan tersebut tidak terlalu jauh dari pertumbuhan jasa kurir pada tahun ini.

 

Berdasarkan data Asperindo, menurutnya, pertumbuhan jasa kurir secara rata-rata industri sepanjang tahun 2017 sekitar 14,7%.

 

“Tahun depan perkiraan pertumbuhan sekitar 15%. Dengan adanya e-commerce, kebutuhan belanja online akan meningkat dan barangnya harus tetap dikirim,” katanya kepada Bisnis, Rabu (13/12).

 

Menurutnya, pertumbuhan industri sebesar 14,7% tersebut tidak merata ke seluruh perusahaan. Hal itu bergantung pada fokus tidaknya perushaan pada segmen perdagangan elektronik atau dagang-el.

 

Selain itu, dalam beberaapa tahun terakhir sejumlah pemain baru jasa kurir juga berdiri. Feriadi menambahkan hal tersebut wajar mengingat besarnya potensi dagang-el.

 

Dia mencontohkan J&T Express yang begitu agresif padahal baru berdiri sekitar 2 tahun. Perkembangan pesat perusahaan besutan Jet Lee dan Tony Chen tersebut lantaran fokus pada dagang-el.

 

Terkait anggapan bahwa dagang-el akan stagnan karena barang yang dijual tidak lagi variatif, dia menilai hal itu ada benarnya. Namun, hal tersebut harus segera disiasati dengan cara mendorong industri dalam negeri khususnya usaha kecil dan menengah (UKM).

 

Dia berharap pemerintah memberikan akses khususnya pembiayaan bagi pengusaha kecil agar bisa bersaing.

 

“Pemerintah harus bantu UKM. Beri akses supaya bisa bersaing. Kalau tidak akan begini-begini saja,” imbuhnya.

 

Asperindo tengah menjalankan program pemberdayaan UKM lewat pemberian insentif biaya pengiriman. Asperindo bekerja sama dengan operator bandara dan maskapai agar tarif khusus usaha kecil lebih murah.

 

UKM SUMMIT

Pada tahun depan, Asperindo juga akan menggelar UKM Summit. Acara ini merupakan pameran sekaligus konferensi yang mempertemukan pengusaha jasa kurir dan pengusaha UKM. Dengan adanya kegiatan tersebut, dia mengharapkan industri kecil mendapat jaringan dan usahanya semakin berkembang.

 

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan pertumbuhan dagang-el tahun depan tidak akan sebaik tahun ini karena barang yang dijaul terbatas.

 

Barang-barang yang diperjualbelikan di toko daring kebanyakan masih barang tersier, sedangkan barang sekunder dan primer masih sedikit.

 

Dia menyarankan perusahaan kurir tidak terlalu bergantung kepada dagang-el pada 2018 seiring dengan prediksi perlambatan pertumbuhan dagang-el.

 

“Untuk e-commerce tidak akan sebaik 2017. Mulai menurun karena produk-produk yang dijaul tidak bertambah banyak kategorinya,” katanya belum lama ini.

 

Oleh karena itu, dia menyarankan agar jasa kurir melakukan diversifikasi usaha, di luar dagang-el. Apalagi saat ini bisnis pengiriman surat sudah amat jarang.

 

Lebih lanjut, dia memperkirakan lini bisnis logistik yang akan tumbuh positif 2018 justru yang berkaitan dengan proyek dan komoditas.

 

Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur. Banyaknya pembangunan tersebut berdampak positif pada meningkatnya permintaan angkutan material proyek.

 

“Logistik yang berhubungan dengan oil mining industry juga tumbuh seiring dengan membaiknya harga komoditas,” imbuhnya.

 

Untuk 2017, Zaldy mengatakan bisnis kontrak logistik pertumbuhannya juga tidak terlalu pesat karena situasi ekonomi masih lesu. ALI menghitung kontrak logistik hanya tumbuh antara 10% -12%.

 

Dia berharap tahun depan kontrak logistik bisa tumbuh sampai 13% - 14%. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah mengurangi biaya di pelabuhan dan bandara yang berhubungan dengan kargo.

 

Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, penurunan daya beli memang cukup berpengaruh terhadap kontrak logistik.

 

Pasalnya, meskipun tidak semua pelaku kontrak logistik bekerja sama dengan perusahaan ritel, tetapi karena jumlahnya cukup banyak sehingga cukup berpengaruh khususnya karena kehadiran e-commerce.

 

“Kontrak logistik 60% untuk manufaktur. Tidak semua yang masuk ritel masuk dalam kontrak logistik, tapi karena banyak jadi cukup berpengaruh,” terangnya.

 

Namun, dia optimistis target lini bisnis kontrak logistik bisa tercapai sebelum tutup tahun. Dia mengantisipasi sejumlah kondisi yang dinilai bisa menghambat. Hingga November 2017 target yang dicanangkan masih di jalur yang tepat.

 

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved