Jaffry Prabu Prakoso, Bisnis.com, Senin 12 Februari 2018
Bisnis.com, JAKARTA - Biaya logistik tinggi merupakan akibat rantai pasok Indonesia kurang baik. Untuk mengatasi ini, pemerintah berupaya melakukan perbaikan industri perikanan. Tindakan tersebut diyakini dapat memperbaiki indeks prestasi logistik nasional.
Plt. Deputi Bidang Koordinator Perniagaan dan Industri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Elen Setiadi mengatakan kinerja pengiriman barang Indonesia dibandingkan negara Asean masih terbelakang. Pada 2017, biaya logistik nasional mencapai 23,5%.
"Kita coba lagi apa yang perlu didorong sehingga industri perikanan bisa terus berkembang. Dari fasilitas sudah kita sediakan. Tinggal dilihat saja apa yang masih kurang," katanya kepada Bisnis di Jakarta pada Senin (12/2/2018).
Elen menambahkan industri agribisnis dan perikanan adalah satu dari lima penggerak ekonomi di Indonesia saat ini. Itulah sebabnya pemerintah harus memperbaiki sistem logistik industri tersebut.
Kondisi di lapangan, mayoritas ikan yang ditangkap nelayan Indonesia dalam keadaan mati. Ini harus dilakukan karena sarana pengiriman di wilayah timur sangat jarang dengan rentan waktu 2 pekan sekali.
Padahal menurut Elen, nilai jual ekspor ikan hidup lebih tinggi dibandingkan nilai jual ikan yang dibekukan atau yang sudah diolah menjadi ikan asin atau ikan asap.
Contohnya harga jual ikan tongkol segar Rp22.000 per kg, sedangkan harga jual ikan tongkol asin lebih murah setengah yakni Rp11.000 per kg.
Sumber:
http://industri.bisnis.com/read/20180212/98/737742/tekan-biaya-logistik-pemerintah-benahi-industri-perikanan