News Detail
Ingin Ongkos Angkut Ikan RI Lebih Murah? Ini Saran Pengusaha Kapal

Selfie Miftahul Jannah, Detik.com, Rabu 21 Februari 2018

Jakarta - Biaya angkut logistik ikan impor dari China lebih murah dibandingkan biaya angkut ikan dari perairan laut Timur Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Ilham Masita menjelaskan, untuk menurunkan biaya logistik yang mahal, seharusnya pemerintah membebaskan biaya bongkar muat dan storage (penyimpanan) untuk reefer container (kontainer berpendingin) di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur sehingga biaya angkut logistik turun.

"Agar biaya logistik murah, pemerintah juga membebaskan bea masuk peralatan-peralatan untuk membuat reefer container agar harga reefer container bisa murah, untuk mendukung industri perikanan," katanya kepada detikFinance, Selasa (20/2/2018).

Saat ini, kata Zaldi, sangat sedikit kapal angkut yang memiliki kulkas raksasa. Kalau pun ada, biaya sangat mahal karena komoditas yang angkutanya membutuhkan pendingin masih terbatas.

Paling hanya ikan yang melimpah di timur Indoneisa. Sementara begitu tiba di Barat, tak ada barang yang diangkut pulang ke timur. Sehingga kapal berlayar kosong dari barat ke timur.

"Saat ini bila ingin mendapatkan reefer container, yang membutuhkan harus menanggung biaya kapal bolak-balik. Kemudian sangat sedikit kapal yg dilengkapi fasilitas untuk reefer container, reefer container butuh sambungan listrik. Apalagi semua kapal tol laut tidak dilengkapi colokan listrik khusus untuk reefer container," sebutnya.

Selain masalah kapal, mahalnya biaya logistik juga disebabkan oleh minimnya ketersediaan infrastruktur di pelabuhan. Pelabuhan di timur Indonesia, imumnya hanya bisa disandari kapal berukuran kecil. Akibatnya, volume angkutnya pun juga terbatas.

Bagi pengusaha logitik, angkutan dengan volume besar akan lebih menguntungkan dibanding dengan volume sedikit karena biaya bahan bakarnya tidak terpaut jauh. Sederhananya, semakin banyak volume barang yang diangkut, maka biaya angkutan per-kg barang akan semakin murah.

"Angkutan kapal yang punya fasilitas untuk reefer container memang sangat terbatas apalagi untuk ke timur yang memakai kapal-kapal kecil karena pelabuhannya terbatas," paparnya.

Zaldi juga menjelaskan volume produk yang membutuhkan pendingin tidak seimbang antara Indonesia barat dan timur.

"Dari barat kebanyakan produk tanpa butuh reefer container namun sebaliknya produk-produk dari timur butuh reefer container. Makanya tol laut juga tidak efektif," Papar dia.

Kurangnya kapal dengan reefer container memang harganya tidak mahal. Namun, butuh spesifikasi tertentu karena membutuhkan jaringan listrik dengan kapasitas yang stabil.

"Tidak terlalu mahal tapi butuh spesifikasi tertentu karena perlu banyak colokan listrik di kapal dan pasokan listrik di kapal stabil," katanya. (dna/dna)

 

Sumber:

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3878878/ingin-ongkos-angkut-ikan-ri-lebih-murah-ini-saran-pengusaha-kapal

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved