Jaffry Prabu Prakoso, Bisnis Indonesia, Kamis 8 Maret 2018
JAKARTA – Produsen buah segar adal Indonesia, Great Giant Foods, menjajaki kerja sama dengan marketplace dan perusahaan logistik seiring dengan rencana perusahaan terjun di bisnis dagang-el
Supply Chain Director PT. Great Giant Pineapple Mufroni Faisal Risha mengatakan pelibatan perusahaan ketiga dalam bisnis dagang-el bisa rampung tahun ini.
Menurutnya, perusahaan sangat tertarik masuk bisnis dagang-el setelah ada perubahaan pola masyarakat dari belanja konvensional ke daring.
“Tantangan e-commerce buah segar adalah produk kita tetap terjaga,” katanya di Jakarta, Rabu (7/3).
Roni menjelaskan perusahaan harus memastikan kualitas buah segar ke konsumen harus sama dengan toko ritel konvensional.
Hal itu, paparnya, transportasi penunjang buah segar harus memenuhi kualifikasi seperti adanya tempat pendingin. Bukan hanya itu, imbuhnya, harganya juga kompetitif. “Makanya kami akan bicara ke Menko [Perekonomian untuk soal biaya],” ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan potensi buah segar dalam meramaikan pasat dagang-el sangat besar meskipun terkendala biaya logistik yang mahal ketimbang harga produknya.
“Fresh fruit untuk masuk ke e-commerce perlu langsung dari petani ke konsumen akhir sehingga biaya logistinya yang tinggi bisa tertutupi. Kalau masih lewat middle man akan membuat harga jualnya jadi mahal dan tidak bersaing dengan jalur offline,” katanya.
Zaldy menambahkan perlu ada pelatihan untuk para petani agar bisa mengemas, membersihkan, dan memilah buah segar agar siap dijual melalui daring.
Menurutnya, pemerintah perlu mendukung dengan membebaskan pajak-pajak untuk truk berpendingin yang juga bisa membuat biaya transportasi menjadi murah.
Tim Asistensi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Lin Che Wei mengatakan pemerintah akan menerima masukan tersebut dan membahasnya dalam rapat koordinasi. “Pemerintah mendukung dengan memberikan infrastruktur, yang kedua insentif,” jelasnya.