News Detail
Optimalisasi Swasta Bisa Pacu Kompetisi

Rivki Maulana, Bisnis Indonesia, Selasa 17 April 2018


Ketua Umum Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) Aulia Febrial Fatwa mengatakan kompetensi dan pengalaman swasta diyakini tak perlu diragukan kendati pengelolaan pelabuhan masih didominasi BUMN.

 

Dia menilai partisipasi swasta dalam pengelolaan pelabuhan sudah mendapat payung hukum yang tegas dalam Undang Undang (UU) No.17/2008 tentang Pelayaran. Beleid tentang pelayaran itu menjadi dasar reformasi kepelabuhan karena membuka ruang bagi perusahaan swasta setelah sekian lama dikuasai negara.

 

Dia menegaskan mengelola pelabuhan bukan perkara yang muskil bagi swasta karena manajemen kepelabuhan saat ini merupakan ilmu yang bisa dipelajari.

 

Di samping itu, kalangan swasta juga punya pengalaman yang jelas dalam mengelola pelabuhan dan bisa tetap eksis kendati berhadapan langsung dengan pelabuhan yang dikelola BUMN..

 

“Swasta dan BUMN masing-masing punya kekuatan dan kelemahan. Keduanya bisa saling mengisi, bukan dipertentangkan,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu ( 15/4).

 

Aulia menegaskan kehadiran swasta dalam pengelolaan pelabuhan juga turut mendorong terciptanya iklim kompetisi yang sehat.

 

Berkat kompetisi yang sehat, imbuhnya, para pengguna jasa diuntungkan karena memiliki berbagai alternative untuk mendistribusikan hasil produksinya.

 

Kompetensi dan pengalaman swasta dalam pengelolaan pelabuhan juga bisa dipadukan dengan keahlian dari perusahaan asing yang berpartisipasi dalam pengelolaan Pelabuhan Patimban.

 

Oleh karena itu, tegasnya, keraguan terhadap badan usaha pelabuhan (BUP) swasta dalam pengelolaan pelabuhan bisa ditepis.

 

Dari sisi permodalan, Aulia menyebutkan kalangan swasta punya kemampuan yang handal dalam pendanaan sehingga syarat modal untuk menjadi operator bisa dipenuhi.

 

Kapasitas pendanaan swasta tak perlu diragukan karena bisa menghimpun pendanaan lewat beragam cara, mulai dari injeksi modal, pinjaman, hingga penerbitan surat utang.

 

PERLU DIBATALKAN

Direktur National Maritime Institut (Namarin) Siswanto Rusdi mengusulkan rencana lelang operator Pelabuhan Patimban perlu dibatalkan. Menurutnya, investasi Pelabuhan Patimban yang pembangunannya dibiayai pinjaman dari Jepang bernilai besar sehingga keberlangsungan operasi harus dijamin lewat pemilihan operator yang cermat.

 

“Jadi tutup saja bidding-nya. Taruhannya kita berhutang jadi sebanyak mungkin kita harus mengendalikan operasionalnya,” jelasnya.

 

Seharusnya, dia menjelaskan Kemenhub memberikan porsi yang lebih besar kepada BUMN sebagai perwakilan dari pemerintah. Alasannya, proyek Pelabuhan Patimban merupakan proyek antarpemerintah atau government to government (GtG). Siswanto melanjutkan tidak ada perusahaan swasta yang menonjol dalam dunia kepelabuhan Indonesia.

 

Siswanto meragukan rekam jejak perusahaan swasta Indonesia dalam mengelola pelabuhan skala besar. Keraguan itu juga tertuju  pada perusahaan Jepang karena hingga kini tidak ada perusahaan asal negara itu menjadi operator pelabuhan global. Publikasi Drewry pada 2016 menunjukkan operator global terbesar adalah PSA Singapura dengan volume 52,4 juta TEUs, disusul Hutchison (45,6 juta TEUs) dan DP World (40 juta TEUs).

 

Di Patimban, operator pelabuhan adalah  konsorsium yang terdiri atas perusahaan Indonesia dan perusahaan Jepang. Sebanyak 51% saham konsorsium dimiliki perusahaan Indonesia sedangkan 49% dimiliki perusahaan Jepang. Kemenhub melansir lelang operator akan dibuka pada Mei – Juni 2018.

 

Dalam porsi Indonesia, porsi BUMN , mencapai 25% sedangkan porsi swasta 26%. Dalam catatan Bisnis, komposisi swasta yang lebih besar dari BUMN ini merupakan permintaan Jepang yang disampaikan dalam pertemuan The 8th Vice-Ministerial Meeting in The Transport  Sector di Tokyo, November 2017.

 

Pihak swasta yang sudah menyatakan minat menjadi operator pelabuhan adalah PT Astratel Nusantara atau Astra Infra. Astra Infra sudah menyampaikan surat ketertarikan untuk menjadi operator Pelabuhan Patimban secara resmi ke Kemenhub.

 

Di lain pihak, PT Pelabuhan Indonesia II (persero) juga sudah menyampaikan surat ketertarikan serupa. Pelindo II akan menggandeng perusahaan asal Jepang dalam persiapan lelang operator Pelabuhan Patimban.

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved