Rivki Maulana & Rio S. Pradana, Bisnis Indonesia, Rabu 9 Mei 2018
JAKARTA – Seiring dengan geliat industri penerbangan dan dagang-el, pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan diyakini akan terus berlanjut setelah pada kuartal I/2018 mencatatkan kenaikan 8,59% secara tahunan.
Pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan ini merupakan rekor tertinggi dalam 3 tahun terakhir.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kedua sektor tersebut memberikan andil sebesar 0,35% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,06% pada kuartal I/2018.
Pangsa sektor ini juga terus meningkat menjadi 5,41% terhadap total PDB. Pada kuartal I/2018, sektor transportasi dan pergudangan berkontribusi 4,67% dari total produk domestik bruto (PDB).
Sri Soelistyowati, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, mengatakan bahwa ekspansi maskapai penerbangan menjadi salah satu pendongkrak sektor transportasi.
“Ada banyak penambahan rute baru dan alat angkutnya seperti gerbong atau pesawat,” papar Sri kepada Bisnis, Senin (7/5).
Dalam catatan Bisnis, sejumlah maskapai memang menambah armada pesawat sejalan dengan eskpansi rute. AirAsia misalnya, menambah tiga unit AirBus A320 tahun ini dengan skema sewa operasi.
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk juga membuka tiga rute internasional dan beberapa rute domestic pada tahun ini. Grup Lion Air bahkan siap melakukan ekspansi lanjutan ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
Sri menambahkan, sektor pergudangan juga tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pasokan. Hal itu terjadi karena permintaan gudang semakin bertambah seiring dengan impor barang yang dilakukan pengusaha. Impor dilakukan karena produksi barang meningkat.
Zaldy Ilham Masita, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), mengatakan sektor pergudangan kian menggeliat sejalan dengan kebijakan pusat logistik berikat atau PLB yang dirilis pada Maret 2018.
“Ini menarik investasi besar di bisnis pergudangan karena PLB akan menambah banyak kebutuhan gudang di Indonesia,” kata Zaldy.
Pada April 2017, Ditjen Bea dan Cukai telah merilis PLB Generasi II dengan menambah delapan sektor PLB mulai dari industri besar, barang jadi, e-commerce, hingga bursa komoditas.
Pada tahun lalu, dari PLB Generasi I, sudah ada 76 PLB yang beroperasi, dimiliki, dan dikelola oleh 43 entitas perusahaan.
PERMINTAAN NAIK
Di sisi lain, Zaldy menyebut geliat dagang-el juga turut meningkatkan permintaan ruang pergudangan. Menurutnya, perusahaan dagang-el bahkan mulai membuka bisnis logistik sendiri karena keterbatasan kapasitas perusahaan logistik lokal.
Adapun, menurut laporan konsultan properti Savills, kebutuhan ruang gudang logistik diperkirakan bertambah sekitar 240.000 m2 pada tahun 2021 mendatang. Pada 2017, perusahaan dagang-el memberikan kontribusi 3% terhadap total pasokan gudang logistik seluas 8,1 juta m2.
Zaldy mengimbuhkan, pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan yang pesat bakal terus berlanjut. Hal ini bakal didukung oleh tren alih daya di sektor logistik dan segmen cold chain yang terus berkembang.
Kementerian Perhubungan menjadikan pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan sebesar 8,59% pada kuartal I/2018 untuk menata sarana dan prasarana seluruh moda angkutan lebih baik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah saat ini tengah giat membangun sejumlah sarana pendukung transportasi dan logistik.
Dia menambahkan di sektor udara, pemerintah membangun dan mengembangkan bandara, memperbaiki manajemen ketersediaan waktu terbang, dan meningkatkan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa dan pemangku kepentingan angkutan udara.
Dari sisi angkutan laut, pihaknya terus melakukan pembenahan terhadap Pelabuhan Tanjung Priok. Pemerintah akan secara total mengupayakan terciptanya pelabuhan yang mudah, murah, transparan, sehingga bisa diaplikasikan di pelabuhan lain.
“Secara spesial kami akan memperhatikan pelabuhan mana saja yang belum berfungsi. Ini juga berlaku di sektor darat dan kereta api,” ujarnya.