Giri Hartomo, Okezone.com, Jum'at 3 Januari 2020
JAKARTA - Banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Jabodetabek berimbas kepada bisnis antar barang. Sebab, pengiriman barang dan logistik terpaksa harus mandek terlebih dahulu.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan mengenai kerugian akibat banjir ini dirinya belum bisa mengungkapkannya. Hanya saja dirinya mengaku kerugiannya tidak sampai menyentuh angka Rp1 triliun.
"Wah belum tahu, masih kita hitung tapi tidak besar karena lagi musim sepi. Tapi enggak sampailah (Rp1 triliun), kita belum tahu karena memang aktivitas logistik belum banyak selama liburan ini," ujarnya saat dihubungi Okezone, Jumat (3/1/2019).
Menurut Zaldy, pada hari-hari menjelang natal dan tahun baru biasannya pengiriman barang mulai sepi. Hal ini dikarenakan seluruh aktivitas kantor biasanya akan libur pada akhir tahun.
"Kita tidak ada data tersebut, biasanya seminggu sebelum Natal sudah turun jumlah barang yang diangkut sampai seminggu setelah Tahun Baru," jelasnya.
Mobil-Mobil yang Menumpuk Pascabanjir di Pondok Gede Permai Bekasi
Sementara jika melihat data per minggu pengiriman barang, Zaldy juga mengaku tidak bisa membeberkan jumlahnya. Karena menurutnya, tidak ada data khusus untuk mengetahui jumlah barang yang dikirim setiap harinya.
"Sangat tergantung modalnya. 80% lewat angkutan darat seperti truk. Tapi tidak tidak ada satu pun yang mempunyai data tersebut di Indonesia yang akurat, termasuk pemerintah," kata Zaldy.
Sumber:
https://economy.okezone.com/read/2020/01/03/320/2149004/ada-banjir-di-jakarta-berapa-kerugian-pengusaha-logistik