Ridwan Nanda Mulyana, Kontan.co.id, Rabu, 26 Februari 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjir pada Selasa (25/2) kemarin merendam sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Banjir tersebut membuat bisnis sektor logistik terhambat sehingga menimbulkan kerugian hingga puluhan miliar.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menaksir, kerugian sektor logistik akibat banjir bisa tembus Rp 45 miliar per hari. "Estimasi kerugian sekitar Rp 40 miliar - Rp 45 miliar," ungkapnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (25/2).
Menurut Zaldy, dampak banjir terhadap sektor logistik sangat besar, apalagi jika aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok terganggu akibat terendam banjir. Akibatnya, sambung Zaldy, operasional pengiriman dalam kota dan sekitar Jakarta (Jabodetabek) bisa lumpuh.
"Dampaknya cukup besar, karena Tanjung Priok juga banjir, pengiriman dalam kota Jabodetabek juga terhambat, nyaris terhenti," jelasnya.
Oleh sebab itu, dengan sejumlah pertimbangan seperti rentan terkena banjir dan kemacetan, Zaldy menyarankan kepada pemerintah supaya aktivitas logistik tidak terlalu bersandar ke pelabuhan Tanjung Priok sebagai pusat ekspor dan impor.
"Sudah saatnya pemerintah memakai pelabuhan lain sebagai pusat ekspor-impor, karena Tanjung Priok mempunyai risiko yang tinggi terhadap bencana, terutama banjir dan macet," pungkasnya.
Sumber:
https://industri.kontan.co.id/news/ditaksir-rugi-rp-45-miliar-akibat-banjir-begini-harapan-asosiasi-logistik-ali