News Detail
Pusat Logistik Berikat Ditargetkan Ada di Tiap Kawasan Industri

Adhitya Himawan, Suara.com, Senin 25 April 2016

Pemerintah terus mensosialisasikan Pusat Logistik Berikat pada pelaku industri.

 

Suara.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) melakukan sosialisasi kebijakan terkait Pusat Logistik Berikat (PLB) dan peluang yang dapat dimanfaatkan, kepada industri dan instansi terkait.

 

Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi, Senin, mengatakan sosialisasi yang dikemas dalam bentuk seminar dan mengusung tema "Mewujudkan Mimpi Menjadi Hub Logistik Asia Pasifik" tersebut, merupakan tindak lanjut peresmian 11 PLB oleh Presiden Joko Widodo pada 10 Maret 2016 lalu.

 

"Meskipun Presiden sudah meresmikan 11 PLB, tapi Presiden meminta kepada kami untuk bisa 'extend' (meneruskan) sehingga setiap pulau, setiap provinsi, dan kawasan industri minimal ada satu PLB," ujar Heru saat membuka seminar yang digelar di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Senin (25/4/2016).

 

PLB adalah gudang logistik multi fungsi untuk menimbun barang impor atau lokal dengan kemudahan fasilitas perpajakan berupa penundaan pembayaran bea masuk dan tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), serta fleksibilitas operasional lainnya.

 

Tujuan fasilitas PLB diantaranya adalah untuk mengurangi waktu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan, mendekatkan bahan baku dengan industri, menciptakan efisiensi biaya logistik, menciptakan peluang investasi, serta menjadikan Indonesia sebagai hub logistik Asia Pasifik.

 

Untuk mencapai target penurunan dwelling time, PLB merupakan salah satu solusi yang dipandang efektif. PLB merupakan kepanjangan (spoke) dari pelabuhan bongkar utama (hub) sehingga diharapkan barang impor dan ekspor tidak menumpuk di satu pintu di pelabuhan utama. Perlu dikembangkan banyak PLB sebagai spoke dari pelabuhan utama.

 

"Presiden mengingatkan, PLB semestinya tidak sekedar jadi pusat penumpukan, tapi juga memperlancar arus barang di pelabuhan. Presiden sudah senang dengan perkembangan (dwelling time) di angka 3,54 hari dan Presiden minta mestinya kita bisa di bawah tiga hari," ujar Heru.

 

Heru berharap, melalui sosialisasi yang terus dilakukan pihaknya dapat meningkatkan pemahaman tentang PLB dan peluangnya bagi instansi terkait, asosiasi-asosiasi industri, asosiasi logistik, kamar dagang negara mitra, atase perdagangan mitra, dan lembaga pembiayaan internasional. (Antara)

 

Sumber:

http://www.suara.com/bisnis/2016/04/25/112238/pusat-logistik-berikat-ditargetkan-ada-di-tiap-kawasan-industri

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved