Tribunnews.com, Rabu 23 November 2016
Ketua DPC INSA Semarang, Ridwan mengaku pelatihan 'Port Clearance' bagi taruna AKPELNI dapat mengurangi proses bongkar muat di pelabuhan.
Sebab, pelatihan tersebut memberikan bekal kepada taruna di lapangan untuk bekerja cepat dan taat sesuai aturan yang berlaku sesuai UU No 17 tahun 2008 tentang pelayaran.
"Jika kerjanya hanya cepat saja, tapi tidak sesuai aturan tentu saja percuma. Harusnya cepat dan sesuai aturan yang berlaku," kata dia, di AKPELNI Semarang, Rabu (23/11/2016).
Dia menjelaskan, waktu bongkar muat yang singkat akan membuat kapal tersebut efisien dalam pelaksanaannya.
"Karena jika lambat, bongkar muatnya berarti tidak efisien, karena kapal itu seharusnya sudah bisa beroperasi lagi," ujar dia.
Dia menjelaskan, proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang minimal 3,6 hari paling lama.
Sedangkan target pemerintah pusat, paling lama proses bongkar muat yakni selama dua hari saja.
"Sebenarnya empat hari waktu proses bongkar muat sudah bagus. Tapi lebih cepat, tentunya lebih baik," kata dia. (*)
Sumber: http://jateng.tribunnews.com/2016/11/23/insa-harap-dwelling-time-di-pelabuhan-tanjung-emas-lebih-pendek