News Detail
PELABUHAN PATIMBAN Menjadi Pesaing atau Pelengkap Saja

M. Clara Wresti - KOMPAS

Pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, akan segera dimulai. Diharapkan, pelabuhan ini sudah bisa beroperasi pada 2019.

 

Kehadiran Pelabuhan Patimban sangat diharapkan oleh kalangan industri, terutama yang berlokasi di Karawang dan sekitarnya. Lokasi Patimban lebih longgar dibangdingan dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Walaupun jaraknya lebih dekat dengan pusat industri di Karawang, Pelabuhan Tanjung Priok tidak punya daya dukung lalu lintas yang memadai. Truk dan mobil pribadi menggunakan akses jalan yang sama.

 

Akibatnya, walaupun jarak Pelabuhan Tanjung Priok dan Karawang hanya sekitar 40 kilometer, waktu tempuh bisa sangat lama. Satu truk maksimal hanya bisa melakukan perjalanan 1,5 kali per hari. Waktu perjalanan dari Karawang ke Patimban akan lebih pendek karena kondisi lalu lintas yang kosong.

 

Kehadiran Pelabuhan Patimban akan menguntungkan bagi dunia industri, terutama industri otomotif yang banyak terdapat di Karawang. Apalagi sebagian industri otomotif Indonesia sudah menjadi pemasok dunia. Namun, secara keseluruhan, apakah kehadiran Pelabuhan Patimban akan mendatangkan keuntungan? Bagaimana dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang juga sedang menyelesaikan tahap II-V Pelabuhan Kalibaru? Apakah keduanya akan bersaing? Belum lagi masih ada Pelabuhan Cirebon, Pelabuhan Teluk Lamong, dan Pelabuhan Tanjung Perak.

 

Di tepian sungan Rhein (Eropa Barat), berderet-deret pelabuhan dibangun sehingga terjadi persaingan ketat. Demikian juga Singapura dan Malaysia yang memperebutkan kargo. Ketika Pelabuhan Patimban dibangun, apakah dia akan menjadi pesaing yang akan membuat pelabuhan yang sudah ada dan sedang dikembangkan akan berdarah-darah?

 

Pengamat Kelautan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Saut Gurning, mengatakan, Pelabuhan Patimban akan menjadi pelengkap dan bukan menjadi pesaing apabila sejak awal sudah jelas peruntukannya. Sejak awal, semestinya Patimban didesain hanya untuk produksi industri otomotif, sementara Pelabuhan Tanjung Priok untuk produk garmen. Dengan demikian, tidak akan terjadi persaingan sengit di antara kedua pelabuhan besar itu.

 

Agar pemanfaatan Patimban lebih maksimal, pelabuhan ini juga menyediakan fasilitas untuk angkutan feri jarak jauh. Truk – truk yang membawa komoditas dari dank e Sumatera bisa memanfaatkan feri sehingga mengurangi kepadatan di jalan raya. Saat ini Kementerian Perhubungan sedang menggodok konsep feri jarak jauh, dengan rute Lampung-Jakarta-Surabaya, dan rute Surabaya-Lembar (Nusa Tenggara Barat).

 

Selain perencanaan yang matang terhadap pembangunan Pelabuhan Patimban, juga harus dilihat perkembangan bisnis Patimban ke depan. Siapa yang memiliki kargo dan bagaimana jaringan kargo beredar di dunia serta regional. Jangan sampai pelabuhan – pelabuhan yang sudah dibangun dengan biaya yang tidak murah akhirnya mangkrak karena tidak ada kapal yang datang ke sana. Pembangunan Pelabuhan Patimban diperkirakan menghabiskan biaya Rp 43,22 triliun.

 

Mungkin harus dipikirkan juga kerja sama dengan pelayaran dunia untuk menjadikan Patimban sebagai salah satu markas utama mereka, seperti yang dilakukan Pelabuhan Tanjung Pelepas Malaysia yang menggandeng  pelayaran raksasa Maersk Line. Dengan demikian, ada kepastian kapal dan kargo yang akan sandar ke Pelabuhan Patimban. Pengusaha pelayaran nasional juga bisa mulai mencoba menjadi pemain dunia dengan menggunakan Patimban sebagai markas. Bukan hal yang tidak mungkin.


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved