News Detail
Three Letter Code Bakal Diseragamkan

Gloria F.K. Lawi - Bisnis Indonesia

JAKARTA – Pelaku usaha jasa transportasi, logistik, dan pengiriman ekspres siap menyeragamkan three letter code atau tiga huruf kode kota pada tahun ini guna meningkatkan pelayanan di sektor tersebut.

 

“Selama ini three letter code masih berbeda, ada yang memasang Surabaya itu SUB, ada yang SBY. Kami tahun ini mencoba agar Asperindo sebagai perusahaan jasa kurir bisa memiliki kode yang sama pada setiap maskapai penerbangan,” kata M. Feriadi, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) kepada Bisnis, Kamis (19/11).

 

Penyesuaian three letter code ini juga bertujuan membenahi dan memperkuat jalur pengiriman barang ke seluruh pelosok Indonesia. Dia menilai dengan kode kota yang dimiliki anggota Asperindo, distribusi barang akan lebih mudah.

 

Selain itu, Asperindo akan memetakan sendiri kode untuk kota-kota yang masih belum terindentifikasi. Tujuannya, agar pengiriman barang bisa merata ke seluruh Indonesia, termasuk kota-kota yang belum terjamah pengiriman jasa kurir.

 

TANTANGAN

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai banyak tantangan yang harus dihadapi pelaku usaha sektor transportasi logistik pada tahun ini.

 

Carmelita Hartoto, Wakil Ketua Kadin Bidang Perhubungan, menyatakan masih banyak permasalahan yang mengintai pada tahun ini.

 

“Pekerjaan rumah itu misalnya seperti transportasi jalan yang kerap mengalami kemacetan, sarana dan prasarana yang belum memadai, kereta api yang masih mengalami keterbatasan kapasitas angkut,” ungkap Carmelita.

 

Dia menjelaskan sektor transportasi laut saat ini masih menghadapi tantangan produktivitas bongkar muat yang masih rendah, dan transportasi udara yang masih mengalami beberapa hambatan regulasi.

 

Carmelita menilai belum efisien dan terintegrasinya sistem transportasi disebabkan oleh sistem transportasi yang masih berjalan secara parsial dan sektoral. Hal ini menyebabkan tingginya biaya transportasi dan biaya logistik yang mencapai 24% dari PDB.

 

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, sektor transportasi telah menyumbang 5,18% terhadap PDB. Pertumbuhan rata-rata sektor transportasi per tahun di atas 7% atau lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan PDB secara keseluruhan.

 

Carmelita optimistis sesuai data Global Competitiveness Report, peringkat Indonesia pada komponen infrastruktur, jalan, transportasi laut, transportasi udara dan kereta api membaik pada 2016 dibandingkan dengan 2015.

 

Meskipun demikian, angka tersebut belum cukup baik dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand dan Singapura.

 

Dia menegaskan pembangunan sektor transportasi bisa berhasil jika dijalankan sebagai tugas bersama antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat.

 

“Peran transportasi yang terintegrasi dan efisien akan mendorong peningkatan daya saing nasional, sekaligus memperlancar  ketersediaan komoditas strategis yang bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional,” terangnya.


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved