Ardan Adhi Chandra, Detik.com, Senin 5 Juni 2017
Jakarta - Pemerintah menargetkan biaya logistik bisa turun menjadi 10% dari total biaya yang dikeluarkan pengusaha dengan adanya tol laut berupa angkutan kapal berjadwal. Saat ini, biaya logistik mencapai 26% dari total biaya yang belum bergerak banyak dari sejak pertama kali bergulirnya program tol laut pada 2015 silam.
Penurunan biaya logistik menjadi 10% ditargetkan bisa terjadi 10 tahun dari sekarang seiring dilakukannya berbagai perbaikan di banyak sektor.
"Saat ini biaya logistik kita masih 26% dari total biaya. Kita akan turunkan biaya logistik secara drastis kalau bisa 10%, tapi katakan itu masih 10 tahun ke depan," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2017).
Penurunan biaya logistik menjadi 10% tentu harus dilakukan dengan berbagai cara, antara lain memperbaiki infrastruktur dan konektivitas antar daerah. Infrastruktur pendukung yang menghubungkan antar daerah termasuk pengembangan pelabuhan dan menambah jalur pelayaran yang belum ada.
Dalam hal ini, peran swasta sangat dibutuhkan untuk terlibat langsung dalam investasi pengembangan pelabuhan hingga melayani pelayaran ke lebih banyak daerah lagi.
"Mau tidak mau penyelesaian tol laut enggak bisa berdiri sendiri, bangun pelabuhan dan menambah jalur pelayaran juga konektivitas jalur laut dengan daratnya pun harus dijaga," ujar Bambang.
Peran serta swasta dalam tol laut bisa dilakukan dengan menjadi investor dalam pengembangan pelabuhan yang nantinya bisa disandarkan oleh kapal berbadan besar. Kerja sama pengelolaan pelabuhan juga bisa dijajaki.
"Bisa bentuk joint venture atau minat menjadi investor dan perlu ada ketegasan Pelindo bisa memilih partner strategis yang mau dia gandeng." kata Bambang. (dna/dna)
Sumber:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3520491/pemerintah-target-pangkas-biaya-logistik-jadi-10-pakai-tol-laut