Redaksi, Bisnis Indonesia, Rabu 7 Juni 2017
JAKARTA – Volume pengangkutan barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok meningkat 7% sejak awal pekan ini seiring dengan adanya aturan pembatasan operasional truk pada H-4 sampai H+3 Lebaran 2017.
Ketua Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Orgada DKI Jakarta Hally Hanafiah mengatakan secara umum telah terjadi pergerakan kenaikan volume barang dari dan ke Tanjung Priok karena peningkatan produksi dari pabrik. Selain itu, peningkatan volume juga dipicu keingingan eksportir memenuhi target ekspor menjelang libur Lebaran.
“Sejak awal pekan ini, trennya yang kami alami ada pengerakan naik sekitar 7%-an. Karena momen ini [Lebaran] terjadi tiap tahun maka pemilik barang dan transporter sudah mengatur lebih awal dalam mengantisipasi hal ini,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/6).
Dia menjelaskan diperlukan kesiapan fasilitas di pelabuhan, depo kontainer, serta rekayasa lalu lintas yang lebih baik terutama di jalan tol untuk mendukung suksesnya kegiatan angkutan Lebaran.
Terkait dengan adanya aturan pembatasan operasional truk menjelang dan sesudah Lebaran, Hally menambahkan Angsuspel Tanjung Priok mengimbau seluruh operator truk dapat mematuhinya.
Pembatasan operasional truk akan berlaku pada 21-29 Juni 2017 atau H-4 sampai dengan H+3 Lebaran.
“Kalau sudah menjadi aturan tentunya harus dipatuhi. Namun yang penting bagaimana penegakan aturan tersebut di lapangan,” tuturnya.
Secara prinsip, dia menegaskan Angsuspel Organda DKI Jakarta mendukung kebijakan pemerintah sehubungan dengan adanya pembatasan operasional truk saat Lebaran walaupun hal itu berdampak pada kegiatan bisnis pengusaha truk.
Namun, Hally meminta pemerintah memahami bahwa kemacetan tidak hanya itu bersumber pada truk. “Sebab fakta selama ini bahwa kemacetan yang terjadi saat libur Lebaran karena bertambahnya mobil pribadi setiap tahun. Angkutan barang atau truk itu Cuma 15% dari kendaraan yang melalui jalan tol saat ini,” paparnya.
Selama ini, Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pintu masuk utama ekspor impor dengan menguasai hingga 60% barang di Indonesia. Sampai saat ini, dia menjelaskan volume barang di Pelabuhan Tanjung Priok sekitar 70% berasal dari wilayah timur DKI Jakarta.