Harso Kurniawan dan Ridho Syukra, Beritasatu.com, Jumat 14 Juli 2017
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Ilham Masita mengaku tak heran dengan serbuan perusahaan logistik asing ke Indonesia. Sebab, Indonesia adalah pasar logistik terpenting di Asean.
“Jadi, mereka masuk Indonesia untuk menjamah pasar Asean,” kata dia kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis.
Dia berharap biaya logistik turun, seiring derasnya penetrasi pemain asing. Sebab, hal ini bakal memicu persaingan sehat antara pemain asing dan lokal. Namun, dia tidak dapat memprediksi berapa besar potensi penurunannya.
Berdasarkan data Bank Dunia, biaya logistik Indonesia mencapai 24% dari produk domestik bruto (PDB). Pemerintah menargetkan angka itu turun menjadi 18% dalam beberapa tahun ke depan. Adapun porsi biaya logistik terhadap penjualan sekitar 14%.
Zaldy mengakui, kehadiran asing di bisnis logistik nasional mengancam eksistensi pemain lokal yang tidak bisa memberikan servis memuaskan kepada konsumen. Oleh sebab itu, pemain lokal perlu berinvestasi di bidang sumber daya manusia (SDM) dan telematika untuk menggenjot daya saing dan layanan.
Frost & Sullivan, lembaga riset pasar global, memprediksi nilai pasar transportasi dan logistik Indonesia tumbuh 15,4% per tahun hingga 2020 menjadi Rp 4.396 triliun. Pertumbuhan itu didorong banyak faktor, antara lain geliat ekonomi, manufaktur, perdagangan online (e-commerce), dan tingginya konsumsi penduduk serta belanja infrastruktur pemerintah. (hg)
Sumber:
http://id.beritasatu.com/home/indonesia-pasar-logistik-terpenting-di-asean/162655