Kompas, Jumat 18 Agustus 2017
JAKARTA, KOMPAS – Pemerintah memastikan akan menambah rute baru untuk tol laut dan akan diintegrasikan dengan Rumah Kita. Penambahan rute baru untuk menurunkan disparitas harga di daerah.
Rumah Kita adalah pusat logistik sebagai lokasi penyimpanan kebutuhan pokok.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Bay M. Hasani di Jakarta, Rabu (16/8), menyampaikan, saat ini program tol laut belum berdampak terlalu besar terhadap disparitas harga secara keseluruhan. “Akan tetapi, untuk daerah yang dilayani tol laut, penurunan harga sangat terasa,” ujarnya.
Menurut Bay, tol laut belum optimal mengurangi disparitas harga karena rutenya masih sangat terbatas.
“Saat ini baru 13 rute tol laut yang melayani 41 pelabuhan. Sementara jumlah pelabuhan sangat banyak. Jumlah kantor pelabuhan saja mencapai 200 kantor dan tiap kantor membawahi beberapa pelabuhan,” kata Bay.
Selain itu, jumlah peti kemas yang dibawa lewat tol laut baru sebanyak 13 peti kemas, sedangkan peti kemas yang dibawa kapal-kapal swasta mencapai 500 peti kemas.
Bay menambahkan, jumlah rute yang akan ditambah. Saat ini pemerintah sedang membamgung 15 kapal peti kemas dan kapal ternak. Selain itu, Kementerian Perhubungan sudah meminta BUMN yang bergerak distribusi pangan, seperi Bulog, RNI, dan Semen Indonesia, untuk mendukung program Rumah Kita.
“Rumah Kita itu gudang yang berisi barang-barang kebutuhan pokok dan barang penting yang dibawa oleh kapal tol laut. Jadi, nanti Bulog dan RNI yang akan mengisi Rumah Kita,” ujarnya.
Bay menambahkan, swasta akan diundang untuk ikut tender tol laut.
“Saat ini tujuh rute dijalankan Pelni dan enam rute dijalankan swasta. Sepanjang syarat dan kapal yang dipakai cocok untuk melintasi ombak-ombak besar, kami akan menawarkan kepada swasta,” ujar Bay.
Anggota Komisi VI DPR, Bambang Haryo Soekartono, mengatakan, sebaiknya rute tol laut dikombinasikan dengan rute komersial milik swasta yang sudah ada sebelumnya.
“Rute tol laut akan lebih efisien jika menyambungkan rute komersial ke daerah-daerah yang labih jauh lagi,” katanya. (ARN)