News Detail
Peringkat 63 di Dunia, Indonesia Harus Benahi Sistem Logistik

Arimbi Ramadhiani, Kompas.com, Kamis, 30 November 2017

JAKARTA, KompasProperti - Dibandingkan dengan negara-negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia, industri logistik di Indonesia masih kurang berkembang dan belum menyentuh seluruh area.

 

Menurut Bank Dunia, Indonesia berada di peringkat 63 dalam Indeks Kinerja Logistik global 2016, tertinggal di belakang negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

 

Indonesia hanya berada satu peringkat di atas Vietnam dengan skor yang sama, yaitu 2,98. Sementara Singapura berada di peringkat 5, Malaysia 32, dan Thailand 45.

 

"Kurangnya kinerja Indonesia ini kemungkinan disebabkan karena tersendatnya pengiriman di beberapa bandara atau pelabuhan. Selain itu, minimnya infrastruktur di sejumlah daerah," ujar Head of Research and Consultancy Savills Anton Sitorus berdasarkan Market Trends "Future-proofing The Logistics Industry", Kamis (30/11/2017).

 

Terlepas dari tantangan terus menerus yang dihadapi di bidang infrastruktur, birokrasi dan peraturan, pasar akan memenuhi permintaan akan volume yang kuat.

 

Dalam hal ini, permintaan akan datang dalam jangka pendek dan menengah.

 

Skala dan potensi Indonesia

 

Indonesia saat ini merupakan salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan penduduk lebih dari 250 juta orang serta melimpahnya sumber daya alam sepanjang pulau-pulau.

 

Potensi skala di balik permintaan akan proses manajemen barang yang efisien dan efektif ditawarkan melalui sistem logistik yang lebih baik.

 

Selama bertahun-tahun, ini secara konsisten didorong oleh pasar barang konsumsi Indonesia.

 

Sektor manufaktur tetap menjadi penyumbang terbesaar PDB Indnsia dan ada saat bsamaan, tjadi pertumbuhan ekonomi.

 

Pada 2016, kontribusinya mencapai 0,92 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi 5,02 persen. Ini diikuti oleh sektor perdagangan sebesar 0,53 persen dan sektor konstruksi sebesar 0,51 persen.

 

Sementara itu, kontributor terbesar sektor manufaktor berasal dari makanan dan minuman 32,84 persen, diikuti oleh peralatan logam, komputer, elektronika, optik dan eletrikitas dengan 10,71 persen.

 

Pasar Fast Moving Consumer Goods (FMCG) juga telah mencatat penjualan positif tahunan rata-rata 10 miliar dollar AS.

 

Sumber:

http://properti.kompas.com/read/2017/11/30/211309021/peringkat-63-di-dunia-indonesia-harus-benahi-sistem-logistik

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved