Jabar Imbau Truk Setop Operasi 8 Hari

BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengimbau truk berat tidak melintas di beberapa ruas jalan tol di provinsi itu selama 8 hari untuk mengurangi kepadatan lalu lintas pada akhir tahun.

 

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat (Jabar) Dedi Taufik mengatakan durasi waktu pembatasan angkutan barang oleh Kementerian Perhubungan diberlakukan pada 22-23 Desember 2017 dan 29-30 Desember 2017.

 

“Kita sudah menghimbau untuk tidak melintas 22-26 Desember,” katanya di Bandung, Selasa (19/12).

 

Untuk Tahun Baru, dia juga memperpanjang durasi pembatasan truk berat melintas dari 29 Desember 2017 hingga 31 Desember 2017. Dedi menegaskan penambahan durasi pembatasan truk tersebut guna mengantisipasi kepadatan di wilayahnya yang menjadi lintasan utama warga.

 

“Kami cek ke lapangan juga, kepadatan di tol Cikampek itu masih didominasi angkutan barang,” paparnya.

 

Selain menjadi lintasan utama pemudik Natal menuju ke Utara Jawa, dia menambahkan kebijakan itu guna mengantisipasi kemacetan di sejumlah titik wisata.

 

Dedi menegaskan perpanjangan pembatasan itu sudah disepakati oleh para pengusaha angkutan barang di Jabar. “Kecuali barang pokok, BBM, pangan dan angkutan ternak itu diperkenankan melakukan pergerakan,” ujarnya.

 

Selain mengantisipasi kepadatan di jalur darat, dia juga melakukan langkah antisipasi pada angkutan sungai serta kereta api. Untuk Waduk Cirata yang menjadi salah satu titik kepadatan wisatawan, dia menyatakan melarang dua unit dari 40 unit kapal.

 

“Untuk kereta api, sudah disanggupi oleh PT. KAI untuk menyiapkan crane di daerah longsor, kami sudah koordinasi dengan Damri juga,” katanya.

 

Menurutnya, langkah itu dimabil mengingat ada kekhawatiran kepadatan kendaraan menyerupai arus mudik Natal dan Tahun Baru. Kondisi itu memungkinkan mengingat libur bertepatan dengan mulai libur sekolah. “Kenaikannya masih dihitung, tapi puncaknya diperkirakan mulai 23 Desember,” katanya.

 

Di tempat yang sama, Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol. Prahoro Tri Wahyono menegaskan jajarannya sudah siap mengantisipasi arus kendaraan pada libur Natal dan Tahun Baru 2018.

 

Dia juga memastikan kesiapan tol Cikampek hingga Tol Cipali menampung pergerakan kendaraan. “Ada pekerjaan fisik di sejumlah ruas akan selesai, tidak ada hambatan,” ujarnya.

 

Untuk jalur wisata, dia memastikan salah satu fokus penanganan ada di wilayah Bogor Puncak Cianjur (Bopuncur). Dia juga sudah memeriksa kelaikan kendaraan umum yang melintas terutama angkutan bus guna meminimalkan tingkat kecelakaan lalu lintas. “Hanya tiga bus yang tidak sesuai spesifikasi,” katanya.

 

Selain itu, kawasan Puncak Kabupaten Bogor akan ditutup total dari kendaraan pada 31 Desember 2017 pukul 18.00 WIN hingga 1 Januari 2018 pukul 06.00 WIB. Penutupan itu guna mengantisipasi kemacetan total. “Itu [tahun lalu] mavetnya hampiu 125 kilometer dari Gadog hingga Simpang Puncak,” tuturnya.

 

Dia memastikan aturan itu sudah disepakati pula oleh para pengusaha hotel dan tempat makan di sepanjang jalur tersebut.

 

Penutupan dua arah itu, tegasnya, diberlakukan karena pihaknya juga sudah menyiapkan jalur alternative. “Total ditutup dua arah, kecuali yang lokal. Dari luar kota tidak boleh,” tegasnya.

 

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar M. Guntoro menambahkan salah satu jalur alternative yang bisa ditempuh pengendara yakni jalur Jonggol-Cianjur. Menurutnya, pekan ini akan ada pembukaan jembatan Cipamingkis yang pada April 2017 mengalami kerusakan. “Ini akan segera kita buka karena masyarakat sudah membutuhkan,” katanya.

 

Selain itu, kesiapan personelnya di jalur-jalur rawan banjir dan longsor dipastikan sudah cukup ditambah dengan kelengkapan alat berat. (k57)