Redaksi, Kabar3.com, Senin 5 Februari 2018
Jakarta, Kabar3.com - Pada awal 2015 pemerintah meresmikan salah satu program unggulannya, yakni tol laut. Dengan adanya tol laut diharapkan dapat menekan harga pangan, terutama kebutuhan pokok.
Tetapi hingga saat ini, program tol laut dinilai belum cukup efektif untuk dapat menekan harga kebutuhan pokok tersebut, di wilayah yang rutenya dilalui oleh tol laut.
Berdasarkan situs hargapangan.id, sejumlah harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, cabai merah, daging ayam, dan daging sapi di provinsi yang menjadi rute tol laut, harganya justru mengalami kenaikan.
Misalnya saja di Lirung Sulawesi Utara, daging ayam pada 14 Agustus 2017 kemarin, harganya Rp 32.900, lebih mahal dibandingkan 14 Agustus 2016 (years on years/yoy) yang Rp30.000. Begitu pun cabai rawit dari Rp 26.250 harganya naik menjadi Rp 54.750 pada periode yang sama. Hal serupa juga dialami oleh komoditas pangan pokok lainnya.
Ketua Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Masita mengatakan, dari data yang didapat di lapangan, sangat terlihat program tol laut masih jauh dari kata memuaskan. Padahal anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk subsidi program ini sangat besar. Tahun ini saja nilai subsidinya mencapai untuk Rp 380 miliar.
“Perkembangan tol laut selama ini menurut saya salah arah, karena tol laut hanya mengandalkan subsidi untuk menurunkan biaya angkut. Pendekatan seperti ini tidak sustain karena ketika subsidi dicabut maka harga akan naik lagi. Saat ini saja harganya tetap naik. Sampai kapan tol laut dengan sistem subsidi bisa kuat, pendekatan seperti ini sama saja dengan konsep kapal perintis dari zaman Pak Harto,” ujarnya kepada media akhir pekan lalu.
Oleh karena itu, Zaldy menyarankan, sebaiknya anggaran subsidi tol laut dialihkan untuk memperbaiki fasilitas pelabuhan di daerah yang menjadi rute tol laut. Dengan begitu, bongkar muat kapal menjadi cepat sehingga biaya pelabuhan bisa turun. Tidak seperti saat ini, dimana anggaran subsidi hanya dinikmati oleh beberapa perusahaan pelayaran yang mendapatkan proyek tol laut.
Dengan dibangunnya fasilitas pelabuhan di daerah terpencil, juga akan berdampak pada ekonomi di daerah tersebut dan dinikmati oleh banyak pihak, terutama masyarakat.(ZNP)
Sumber:
http://m.kabar3.com/detail/5740/tak-berjalan-efektif-jadi-alasan-tol-laut-diserahkan-ke-swasta