Jaffry Prabu Prakoso, Bisnis.com, Rabu 11 April 2018
Bisnis.com, JAKARTA -- Keberadaan blockchain diyakini dapat memotong jalur logistik yang begitu panjang. Akan tetapi keberadaan standar pengangkutan menjadi masalah paling utama.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita mengatakan secanggih apa pun sistem yang dibuat, jika tidak ada standar untuk pengangkutan logistik maka hal tersebut akan sia-sia. "Karena masing-masing perusahaan punya sistem sendiri. Yang saya lihat adalah digital literacy dan infrastruktur masih rendah," katanya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Zaldy mencontohkan Indonesia tidak punya standar ukuran peti muatan barang dalam truk sehingga membuat besar kendaraan berbeda-beda.
Padahal jika uji kelayakan kendaraan atau KIR bisa diterapkan dengan benar, ukuran truk pasti akan sama. Dia mengakui sudah jadi rahasia umum dalam uji KIR pengusaha menggunakan uang pelicin untuk memperoleh izin operasi.
Sementara itu Zaldy menilai blockchain di sektor logistik baru bisa merambah layanan berkas bukan pada pengiriman barang itu sendiri.
Ini membuat blockchain untuk masuk dalam dunia logistik menjadi kesulitan dan tantangan tersendiri.
Zaldy yakin keberadaan blockchain bisa membuat proses pengurusan data sangat efisien. Pelaku usaha di Aceh bisa menerima langsung data di Jakarta di saat itu juga.
"Sebenarnya blockchain pas sekali untuk Indonesia. Cuma masalahnya di habit masyarakat yang belum bisa menerima," jelasnya.
Sumber:
http://industri.bisnis.com/read/20180411/98/783091/blockchain-diyakini-dapat-potong-jalur-logistik