News Detail
Pelindo I Siap Gandeng Mitra Asing

Ilham Budhiman, Bisnis Indonesia, Selasa 2 Oktober 2018

JAKARTA – PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyatakan siap menggandeng mitra strategis dari luar negeri untuk mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung Sumatra Utara menjadi hub internasional dalam waktu 10 tahun – 15 tahun.

Direktur perencanaan dan pengembangan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Iman Achmad Sulaiman mengatakan kesiapan itu merespons usulan Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita agar dibuka peluang kepada mitra strategis dari luar negeri untuk bekerja sama dengan perusahaan pelat merah itu.

Menurut, Pelindo I memang tengah mempersiapkan diri bekerja sama dengan mitra strategis asal luar negeri di Kuala Tanjung. Bahkan, saat ini BUMN itu sudah bekerja sama dengan perusahan yang bergerak disektor pelabuhan asal Belanda terkait pengembangan proyek tersebut. “Pelindo I bekerja sama dengan Port of Rotterdam [di Pelabuhan Kuala Tanjung],” ujarnya, Senin (1/10).

Sejauh ini, Iman menegaskan pihaknya menyiapkan konsep pengembangan dan studi kelayakan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung. Adapun, hasil studi kelayakan tersebut salah satunya akan menentukan skema investasi Port of Rotterdam di Pelabuhan Kuala Tanjung.

Namun, Iman juga belum menjelaskan lebih jauh konsep pengembangan dan studi kelayakan tersebut.

Pelindo I memang telah menandatangani nota kesepahaman sekaligus perjanjian kerja sama dengan Port of Rotterdam Authority tentang Port Management Service In Developing Port Of Kuala Tanjung dalam rangka untuk mengakselerasi percepatan pengembangan pelabuhan itu.

Ruang lingkup perjanjian kerja sama itu terdiri atas Port Analysis Model (PAM) dan Port Management Program (PMP).

Kerja sama tersebut sebagai wujud keseriusan Pelindo I dalam mempercepat pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, sebagai upaya menjadikan pelabuhan tersebut sebagai hub port Indonesia di bagian barat.

Pelabuhan Kuala Tanjung berlokasi di Kabupaten Batubara Sumatra Utara yang dikelola PT. Pelindo I. “Saya sependapat [dengan usulan ALI], memang pengembangan Kuala Tanjung hub port harus dilakukan secara terpadu,” kata Iman.

Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita mengusulkan agar pemerintah membuka pelauang seluasnya kepada mitra strategis dari luar negeri untuk bekerja sama dengan Pelindo I guna mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi hub internasional.

Usulan ALI itu guna mempercepat Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, menjadi hub internasional dari perkiraan semula 10 tahun – 15 tahun.

“Usulan saya, Pelabuhan Kuala Tanjung bisa menjadi hub internasional lebih cepat dari 10 tahun kalau mengajak kerja sama dengan strategic partner dari luar negeri dan Pelindo I cuku menguasai saham minoritas,” katanya, Minggu (30/9).

 

DAYA SAING

Dengan kebijkan itu, Zaldy mengatakan Pelabuhan Kuala Tanjung bisa bersaing dengan pelabuhan yang dikelola PSA Sinagpore dan Pelabuhan Tanjung Pelepas di Malaysia.

Menurutnya, mitra strategis yang kuat bisa diperoleh dari pelaku usaha pelabuhan dari Belanda, Korea Selatan atau China.

Dia menuturkan pemerintah harus bisa menarik investor dari luar negeri satu paket dengan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang juga perlu dilakukan lebih serius sebagai penunjang Pelabuhan Kuala Tanjung.

Bila pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dilakukan sekadarnya, dia mempredikasi KEK Sei Mangkei juga ikut tidak akan berkembang.

Dia juga meminta pemerintah konsisten dalam menjalankan Peraturan Presiden (Perpres) No. 26/2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) apabila ingin menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional.

Dalam beleid itu, pemerintah sudah menetapkan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pelabuhan Bitung sebagai gateway internasional untuk Indonesia. Namun, kebijakan Kementerian perhubungan beberapa waktu lalu yang menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional membuat pelaku industri menjadi bingung.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H. Purnomo menyerahkan menyerahkan sepenuhnya kepada PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I terkait dengan usulan agar BUMN itu menggandeng investor asing dalam pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Dia hanya mendukung apabila PT. Pelindo I harus bekerja sama dengan investor dalam proyek tersebut. “Kami mendukung Pelindo I untuk menggandeng partner,” kata Agus.

Namun, dia enggan menjelaskan secara terperinci soal sudah ada pembahasan terkait pencarian investor tersebut karena semua diserahkan kepada pihak PT. Pelindo I. “Semuanya diserahkan kepada Pelindo I,” ujar Agus.

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved