News Detail
Asosiasi Logistik Sambut Baik Pembebasan Tarif Tol Suramadu

Shintaloka Pradita Sicca, Titro.co.id, Senin 29 Oktober 2018

tirto.id - Ketua Umum Asosiasi Logistisk Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita mengatakan langkah Presiden Joko Widodo membebaskan biaya tol Suramadu sudah tepat dan pihaknya telah menanti keputusan itu sejak lama.

"Malah sejak awalnya sudah seharusnya Jembatan Suramadu itu non-tol," ujar Zaldy kepada reporter Tirto pada Senin (29/10/2018).

Menurutnya, karena Jembatan Suramadu adalah satu-satunya jalan darat penghubung Jawa Timur dan Madura, maka tak tepat dijadikan jalan tol dan tidak sesuai dengan fungsi jalur tol.

"Jalur tol sebenarnya dibuat dengan berbayar sebagai pilihan untuk pemakai jasa, bila ingin memakai jalur darat yang lebih cepat dan aman. Tapi kalau untuk kasus Jembatan Suramadu, dari awal memang menjadi satu-satunya pilihan jalur darat kan, kecuali di Jembatan Suramadu ada 2 jalur yang tol dan non tol," ungkapnya.

Selain lewat Jembatan Suramadu, alat angkut logistik saat itu hanya punya alternatif menggunakan kapal feri untuk menyeberang. Namun, ia mengatakan biayanya lebih mahal dari pada tarif tol Jembatan Suramadu dan perjalanannya lebih memakan waktu lama.

Tarif tol Jembatan Suramadu saat itu:

- Golongan I (sedan, jip, pick up/truk kecil, dan bus), Rp15 ribu.

- Golongan II (truk dengan dua gandar), Rp22.500.

- Golongan III (truk dengan tiga gandar), Rp30 ribu.

- Golongan IV (truk dengan empat gandar), Rp37.500.

- Golongan V (truk dengan lima gandar), Rp45 ribu.

"Iya benar bagi asosiasi logistik dengan dijadikan jalan umum itu bisa menjadi jaminan untuk distribusi logistik semakin lancar," katanya.

Namun, ia memperingatkan pemerintah untuk mengantisipasi munculnya kepadatan kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu setelah dibuka sebagai jalan umum.

"Jangan sampai jadi macet pada tahun berikutnya. Pemerintah biasa tidak siap dalam menambah infrastruktur begitu ekonomi naik di suatu daerah," ujarnya.

Menurutnya, perlu dibangun jembatan kedua untuk tol atau terowongan di jalur berbeda sebagai alternatif.

Presiden Jokowi membebaskan biaya bagi kendaraan yang melalui Jembatan Surabaya Madura atau yang lebih dikenal dengan jalan tol Suramadu, yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Kota Bangkalan, Madura, Jatim, terhitung mulai Sabtu (27/10) pukul 17.00 WIB.

Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan usulan dan desakan dari tokoh agama, ulama, para kiai, dan tokoh masyarakat. Jokowi memutuskan tol Suramadu akan menjadi jembatan non-tol.

 

Sumber:

https://tirto.id/asosiasi-logistik-sambut-baik-pembebasan-tarif-tol-suramadu-c8N3

 

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved