Ilham Budhiman, Bisnis Indonesia, Rabu 28 November 2018
JAKARTA – Pelaku usaha pengiriman ekspress berharap maskapai Merpati Nusantara Airlines yang siap beroperasi lagi masuk ke layanan angkutan kergo udara daripada angkutan penumpang.
Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Budi Paryanto mengatakan maskapai pelat merah itu sejak alama dikenal melayani penerbangan perintis yang memiliki jaringan hingga ke pelosok Tanah Air.
Menurutnya, layanan angkutan kargo Merpati sangat dinantikan industri jasa kurir karena bisa menurunkan biaya pengiriman serta sejalan dengan program pemerintah menurunkan biaya logistik.
“Bagaimana mungkin menurunkan biaya logistik kalau angkutannya saja tak pernah dipikirkan,” katanya, Senin (27/11).
Dia juga mengusulkan operator penerbangan nasional masuk ke layanan kargo udara dengan mengoperasikan pesawat khusus kargo (freighter). Selama ini, kontribusi layanan kargo udara nasional masih dianggap terlalu kecil.
Namun, Budi menyatakan potensi muatan kargo sangat besar. Dia mencontohkan, volume kargo outbond di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng di Tangerang yang bisa mencapai 1.400 ton per hari. “Ini bukan angka yang kecil,” tegasnya.
Dia berpendapat, salah satu komponen untuk menilai performa indeks logistik adalah masalah infrastruktur dan biaya logistik.
Wakil Ketua Umum Angkutan Udara Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jakarta Arman Yahya sebelumnya menyebutkan hanya ada dua maskapai berjadwal yang bersaing dalam angkutan kargo, yaitu Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group. Bila Merpati masuk ke angkutan kargo, dia menilai pilihan pengguna jasa akan semakin beragam.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita juga berpendapat Merpati bisa fokus menjadi maskapai kargo udara di Papua dan Kalimantan.