News Detail
Platform Logistik Tidak Boleh Dimonopoli

Rinaldi Mohammad Azka, Bisnis.com, Senin 11 Maret 2019

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menilai standardisasi data digital di sektor logistik perlu segera dibentuk, mengingat banyaknya platform digital yang sudah dibangun berbagai pihak.

Ketua ALI, Zaldi Ilham Masita, menuturkan platform e-logistics atau integrasi digital di bidang logistik tidak boleh dimonopoli oleh satu pihak.

"Fungsi pemerintah adalah membuat standardisasinya dan membuat regulasi uuntuk menjalankan standarnya. Semua lembaga, asosiasi atau perusahaan swasta atau BUMN boleh membuat platform masing-masing asal memakai standar yang sama," terangnya kepada Bisnis, Minggu (10/3/2019).

Menurutnya, platform digital tidak perlu dibatasi dan dapat dilakukan oleh banyak provider, baik dari pemerintah, swasta, maupun BUMN.

"Ini menjadi tugas utama dari pemerintah untuk segera membuat standardisasi pertukaran data elektronik khususnya di logistik, agar platform-platform ini bisa saling berkolaborasi," tuturnya.

Selama ini, berbagai institusi telah menciptakan platform digitalnya untuk kebutuhan logistik. Dari sisi pemerintah, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah membentuk platform digital manifest yang memungkinkan pengurusan manifest kargo lebih cepat.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membentuk Indonesia National Single Window (INSW) yang menjadi platform induk dalam mengurusi proses ekspor dan impor.

Kementerian Perhubungan membentuk Inaportnet, sebuah layanan digital untuk kebutuhan kepelabuhan. Kementerian Perdagangan membentuk tradenet untuk kebutuhan kelancaran dokumen perdagangan ekspor dan impor.

Sementara pemerintah tengah berupaya mengintegrasikan platform digitalnya, karantina belum turut serta dalam proses digitalisasi tersebut.

Di sisi lain, asosiasi pengusaha logistik turut membentuk platform integrasi logistik. Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) memiliki smartport atau mycargo, sementara Indonesia National Shipowner's Assosiation (INSA) berencana membangun Indoshipnet, Asperindo memiliki platform ALIS bagi anggotanya.

Salah satu yang terbaru adalah Pelindo II yang berencana membentuk marketplace bagi pelaku logistik yang mengintegrasikan seluruh kegiatan di pelabuhan.

 

Sumber:

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190311/98/898087/platform-logistik-tidak-boleh-dimonopoli

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved