News Detail
Industri Logistik Bangkit 2021

Sanya Dinda, Investor.id, Minggu 22 November 2020

JAKARTA, investor.id – Industri logistik nasional diprediksi bangkit pada 2021, dengan pertumbuhan 10-12%, dibandingkan estimasi tahun ini turun 5%. Hal ini bakal ditopang pemulihan ekonomi nasional.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menerangkan, tahun ini, hanya sektor logistik e-commerce yang mencetak pertumbuhan fantastis. Besarannya sama seperti sektor e-commerce yang mencapai 18,1% selama pandemic Covid-19.

“Namun, kontribusi logistik ecommerce terhadap total industri masih kecil, kurang dari 10%, sehingga sektor logistik masih minus per akhir kuartal III-2020,” ujar dia di Jakarta, Jumat (20/11/2020).

Dia menegaskan, sejauh ini, segmen logistik korporasi (business to business/B2B) masih menjadi penyumbang transaksi terbesar. Segmen ini terkontraksi, seiring pandemic Covid-19 yang membuat beberapa perusahaan menghentikan sementara aktivitas operasi.

Dia juga menyoroti perang harga antara pemain logistik e-commerce yang telah berlangsung dalam lima bulan terakhir. Ini terjadi akibat daya beli masyarakat yang belum pulih. Kini, masyarakat lebih memilih jasa logistik termurah yang ada di platform marketplace.

“Jadi, kalau ada perusahaan logistic e-commerce yang tumbuh pesat, bisa dibilang biaya promosi perusahaan itu sangat besar, karena harus memberikan diskon besar ke e-commerce,” tegas dia.

 

Kinerja TIKI

PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) mencatat pertumbuhan bisnis 15% sepanjang Januari-September 2020, dibandingkan periode sama tahun lalu.

Presiden Direktur TIKI Yulina Hastuti mengatakan, pertumbuhan itu ditopang segmen ritel, yang di dalamnya termasuk logistic e-commerce. Alat-alat kesehatan, pakaian, kebutuhan pokok, dan produk pemenuhan hobi, seperti sepeda, ikan, dan tanaman hias menjadi yang paling banyak diantar oleh TIKI.

“Pandemi Covid-19 tentunya berpengaruh terhadap seluruh kegiatan bisnis. Kontribusi pengiriman dari pasar korporasi (B2B) mengalami penurunan mengingat banyak perkantoran yang harus menghentikan sementara aktivitas bisnisnya. Namun di sisi lain, segmen B2C (business to consumer) dan consumer to consumer (C2C) terjadi peningkatan. Banyak orang yang kemudian membuka usaha kecil-kecilan dengan berjualan makanan maupun barang-barang via online,” kata Yulina kepada Investor Daily, Jumat (20/11).

Yulina mengatakan, di tengah pandemic Covid-19, jenis layanan regular (REG) dan same day service (SDS) dari TIKI tetap menjadi primadona. Kurir TIKI paling banyak mengirim barang ke wilayah Jabodetabek, Sukabumi, Tegal, Samarinda, dan Tanjung Pinang.

Yulina mengakui, TIKI sempat menghadapi kendala pengantaran barang di tengah pandemi Covid-19. Permasalah tersebut terutama datang dari angkutan yang selama ini paling sering digunakan TIKI, yakni penerbangan.

Terbatasnya pergerakan manusia di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat beberapa maskapai penerbangan sempat menghentikan kegiatan operasional mereka hingga berpengaruh terhadap pengiriman barang oleh TIKI.

“Tantangan bagi jasa kurir di masa PSBB adalah pembatasan arus keluar masuk dan frekuensi moda transportasi. Sebagai contoh, ketika banyak maskapai penerbangan yang gagal terbang atau membatalkan penerbangan membuat perusahaan, kurir harus pandai mengatur arus barang agar tidak terjadi penumpukan atau barang gagal terkirim. Hal ini yang kami antisipasi untuk menjaga komitmen tepat waktu kami. Untuk sebagian wilayah yang mengandalkan transportasi udara, kami membatasi layanan, yakni hanya untuk produk economy dan reguler,” Ucap Yulina.

Sampai akhir 2020, Yulina optimistis, target pertumbuhan bisnis TIKI sebesar 25% bisa tercapai. Apalagi, pada Desember 2020, banyak platform e-commerce yang akan menyelengarakan hari belanja online nasional (Harbolnas).

 Selain itu, tahun ini, TIKI berencana menambah gerai hingga 120, yang hingga kini sudah terealisasi sebanyak 80. “Tahun depan, harapannya situasi ekonomi akan jauh lebih baik dari tahun ini, diikuti dengan peningkatan daya beli masyarakat dan kegiatan bisnis kembali berjalan normal,” kata dia

 

Sumber:

https://investor.id/business/industri-logistik-bangkit-2021

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved