Emir Yanwardhana, Cnbcindonesia.com, Selasa 8 Juni 2021
Jakarta, CNBC Indonesia - Biaya pengiriman kontainer yang mahal jadi kendala eksportir saat ini. Eksportir mengungkapkan harga biaya kontainer naik berkali-kali lipat untuk ke beberapa negara tujuan, seperti Australia, Eropa, Timur Tengah, juga Amerika Serikat. Hal ini perlu jadi perhatian pemerintah.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Mahendra Rianto mengatakan eksportir yang paling terdampak adalah eksportir kecil seperti UMKM, biaya logistik bisa lebih mahal dibandingkan harga jual produknya.
"Yang kasihan ya eksportir kecil, seperti produk-produk furniture, tekstil dan lainnya, harga ongkos kirim bisa lebih mahal dari harga jual produknya," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/6/2021).
Ia bilang masih sedikit pelaku UMKM yang saat ini mau melakukan ekspor karena ongkos kirim yang tinggi sehingga produknya tidak bisa bersaing dengan produk lainnya.
Mahendra mengatakan ekspor yang ada saat ini karena sudah ada kontrak tahunan. Sehingga mau tidak mau harus mengirimkan barang, karena kemungkinan tidak terdampak sebab ada hedging dari kontrak sebelumnya.
Cara yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan pasar domestik untuk mengganti pasar ekspor. Namun, pasar domestik pun tak mudah karena ekonomi masih lemah.
"Eksportir itu jual lokal barangnya kalau ada kebutuhannya. Gimana UMKM ini dapat bergerak supaya ada pergerakan ekonomi," jelasnya.
"Juga dibantu bansos, jangan sebulan dua bulan, harus berjangka. Supaya pergerakan ekonomi di bawah bergerak," jelasnya.
Menurutnya UMKM lokal harus dilindungi saat ini, karena satu-satunya pasar yang potensial ada di dalam negeri.
Saat ini harga pengiriman kontainer laut dengan estimasi harga pengiriman ke Eropa US$ 8.500 untuk ukuran kontainer 40 kaki, dan US$ 6.000 untuk ukuran 20 kaki. Sedangkan ke Amerika senilai US$ 14.000 untuk ukuran 40 kaki, dan US$ 9.500 untuk ukuran 20 kaki, sementara ke Australia US$ 4.200 untuk kurang dari 40 kaki dan US$ 2.900 untuk ukuran 20 kaki.
Sebelumnya Mahendra membenarkan ada kenaikan tarif pengiriman kontainer. Dia mencontohkan pengiriman barang yang mau dilakukan dari kantornya ke Australia dari Semarang biayanya sudah membengkak dua kali lipat.
"Harga per kontainer melebihi Rp 50 juta yang biasanya di bawah Rp 20 juta, naiknya gila-gilaan membuat kita sulit ekspor," jelasnya
Begitu juga Ketua Umum Asosiasi Logistik Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki N. Hanafi menyebut rentang kenaikan ongkos kirim kontainer 200%-300%. Khususnya untuk kontainer berukuran 40 kaki, ke Australia, Eropa, Timur Tengah, juga Amerika Serikat.
Kontainer langka dalam hal ini bukan bentuk fisik yang sulit untuk didapatkan. Melainkan, pergerakan volume barang yang tidak seimbang, aktivitas ekspor impor. Sehingga kapal tidak mau bergerak akibat sedikitnya barang yang dikirim. Kapal akan merugi jika mengangkut volume barang yang lebih sedikit, efeknya pada kenaikan harga biaya kontainer.
Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210608113008-4-251366/pak-jokowi-ada-masalah-serius-yang-hambat-ekspor-ri-nih