News Detail
Sedih! Sistem Bea Cukai Rusak Saat Ekspor RI Lagi Bergairah

Anisatul Umah, Cnbcindonesia.com, Sabtu 17 Juli 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Sistem layanan kepabeanan berbasis aplikasi digital Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yakni Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) mengalami gangguan sejak Kamis (8/7/2021).

Sistem Bea Cukai yang down berdampak pada terganggunya pelayanan kepabeanan dan cukai secara signifikan, di antaranya aplikasi terkait impor, ekspor, manifes dan portal pengguna jasa.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, gangguan yang terjadi di sistem layanan kepabeanan milik DJBC akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kinerja ekspor dan impor Indonesia.

Dia berpandangan dampak negatif dari kegiatan kepabeanan ini akan terpengaruh dalam kinerja ekspor dan impor Indonesia pada bulan ini. Akan tetapi besaran penurunannya tergantung dari berapa lama sistem ini bisa dipulihkan.

"Pasti ada penurunan, tapi sesignifikan apa tergantung berapa lama sistem ini down. Kalau ini tidak segera dibenahi maka bisa berdampak negatif ya tadi penurunan kinerja ekspor dan impor," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/7/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, meski saat ini ada solusi dari DJBC untuk memberikan layanan secara manual, namun akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan menggunakan sistem.

Layanan yang dilakukan secara manual ini yang akan mempengaruhi kinerja ekspor dan impor. Dimana yang seharusnya dalam sebulan bisa menyelesaikan 10 dokumen misalnya menjadi hanya 6 dokumen.

"Gangguan tersebut menyebabkan clearance dokumen ekspor dan impor sementara waktu berpotensi dijalankan dengan cara manual. Clearance ekspor impor yang dilakukan secara manual berpotensi mengakibatkan penumpukan karena arus keluar dan masuk barang dari pelabuhan Tanjung Priok sehingga arus keluar dan masuk berjalan lebih lambat," jelasnya.

Ekspor Indonesia pada Juni 2021, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar US$ 18,55 miliar atau naik 54,46% dibandingkan periode Juni 2020 yang hanya sebesar US$ 12,01 miliar.

Adapun ekspor pada Juni 2021, disumbang oleh kenaikan ekspor migas yang naik 27,23% dari bulan sebelumnya menjadi US$ 1,23 miliar pada Juni 2021. Sementara untuk ekspor non migas pada Juni 2021 tercatat US$ 17,31 miliar. Angka ini naik 8,45% kalau dibandingkan Mei 2021.

 

 

Pengusaha 'Sentil' Bea Cukai Gara-gara Sistem Error

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto menyampaikan para pengusaha di bidang logistik menanti langkah nyata dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu.

Dia berpandangan mestinya Ditjen Bea Cukai bertanggung jawab secara nyata dalam setiap tagihan karena keterlambatan akibat sistem pelayanan mereka error.

"Ketika kami membuat kesalahan dalam pembuatan dokumen, dicecar habis sama Bea Cukai, kami nggak bisa keluarin (barang), ada denda di situ atas kesalahan kami deklarasi barang, kami didenda, fine itu mendidik kami. Sekarang kebalik ketika Anda salah gimana? harus fair dong," paparnya kepada CNBC Indonesia Kamis (15/7/21).

Meski sudah sepekan lebih berjalan, namun sampai saat ini belum ada pertemuan antara Bea Cukai dan pelaku usaha dalam menyelesaikan persoalan itu. Namun, Mahendra mengaku tidak membutuhkan pertemuan tersebut, baginya yang terpenting adalah pemerintah bisa segera menyelesaikan kendalanya.

Apalagi, saat ini pengusaha dibayangi oleh besarnya tunggakan akibat barang yang menumpuk di pelabuhan. "Nggak perlu pertemuan dan sebagainya, karena kami juga ya sudah mau ngapain, kalau kami rugi emang bisa denda ke pemerintah? Kan nggak bisa, kami lebih baik perbaiki hubungan kami dengan customer, lebih produktif," ungkapnya.

Akibat keterlambatan ini pengusaha harus membayar mahal aspek lainnya selain denda uang, yakni kepercayaan dari pengimpor di negara lain. Keterlambatan atas hal seperti ini bisa menurunkan kepercayaan, sehingga dampaknya bisa jauh lebih besar, yakni sampai tidak memesan barang lagi. Apalagi, ini sudah memasuki minggu kedua.

"Mitigasi harusnya disiapkan ketika melakukan suatu perubahan. Setengah jam aja sudah lama. Supaya nggak chaos di lapangan yang menyebabkan makin lama lagi proses di pelabuhan. Nanti tarik menarik, nanti pelabuhan (tanya) siapa yang mau bayar nih, Bea Cukai jamin dulu mau bayar, sementara kita ini jalan terus waktu," sebut Mahendra.

 

Sumber:

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210717195754-4-261711/sedih-sistem-bea-cukai-rusak-saat-ekspor-ri-lagi-bergairah

 

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved