Francisca Christy Rosana, Tempo.co, Rabu 23 Februari 2022
TEMPO.CO, Jakarta -Pengusaha logistik khawatir puncak gelombang pandemi Covid-19 ketiga karena varian Omicron akan mengganggu momentum peak season libur Lebaran. Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto mengatakan tingginya penyebaran wabah akan mempengaruhi permintaan pasar terhadap barang.
“Kalau Lebaran tidak ada kegiatan, kan tidak ada demand, tidak ada supply. Otomatis ekonomi tidak bergerak. Kami berharap pemerintah mengerti,” ujar Mahendra saat dihubungi pada Rabu, 23 Februari 2022.
Mahendra berujar pengusaha logistik sedang menghadapi masa sulit di tengah pemulihan ekonomi. Sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada 2020, pengusaha kehilangan momentum peak season Ramadan dan Idul Fitri. Padahal, hari raya biasanya menjadi musim bagi para pelaku bisnis untuk meningkatkan kinerjanya.
Di tengah kekhawatiran terhadap tingginya varian Omicron, pengusaha cemas pemerintah akan mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) solar. Sebab sebelumnya, Pertamina sudah melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi di tengah melonjaknya harga minyak dunia.
“Jangan sampai BBM subsidi dikecilkan untuk solar. Kami sedang amati karena itu akan berdampak fatal,” ujar Mahendra.
Dia mengatakan bila ongkos solar naik, rantai pasok jasa logistik hingga industri akan terganggu. Dia berharap pemerintah tidak mengurangi subsidi BBM solar di tengah upaya sektor logistik mencapai pemulihan ekonomi.
“Kalau kenaikannya 5 persen saja, itu akan berdampak ke produksi. Karena, raw material semua diangkut pakai BBM bersubsidi,” ucapnya.
Sumber:
https://bisnis.tempo.co/read/1563971/pengusaha-logistik-khawatir-omicron-ganggu-momentum-peak-season-lebaran/full&view=ok