Indonesia Bagian Timur Semakin Dinamis

ATAMBUA, KOMPAS – Pengembangan pelabuhan di kawasan Indonesia bagian timur akan meningkatkan kelancaran arus barang, logistik, dan penumpang. Sampai dengan 2019, pemerintah akan terus mengembangkan pelabuhan hingga mencapai 100 pelabuhan di seluruh Indonesia.

 

Semakin banyak jumlah pelabuhan di kawasan Indonesia bagian timur yang dikembangkan akan mendorong kawasan itu semakin dinamis.

 

Terkait pengembangan pelabuhan tersebut, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan Sembilan pelabuhan, Minggu (8/5), di PElabuhan Atapupu, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara itu dihadiri, antara lain, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis, serta unsur musyawarah pimpinan daerah di NTT.

 

“Pelabuhan Atapupu ini juga akan menjadi salah satu pelabuhan yang disinggahi kapal-kapal dalam program tol laut pemerintah,” ujar Jonan.

 

Menurut Jonan, hingga Mei 2016, pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah mengembangkan 35 pelabuhan di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 33 pelabuhan berlokasi di kawasan timur Indonesia.

 

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Umar Aris menambahkan, program pengembangan pelabuhan di Indonesia memerlukan dukungan pemerintah daerah, terutama dalam penyediaan lahan. Selain menggairahkan perekonomian local,pengembangan pelabuhan diharapkan mengurangi kesenjangan di wilayah Indonesia bagian timur.

 

Manfaat

Frans Lebu Raya mengatakan, pengoperasian Pelabuhan Atapupu diharapkan akan berdampak terhadap pengembangan ekonomi di Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Timor-Leste. Selama ini, kapal barang dan logistik dari Surabaya (Jawa Timur) dan Makassar (Sulawesi Selatan) langsung menuju pelabuhan di Dili, Timor-Leste.

 

“Semoga nanti kapal dari Makassar an Surabaya singgah ke Atapupu, tidak langsung ke Dili, agar masyarakat Belu mendapat manfaat dengan keberadaan pelabuhan ini,” kata Frans.

 

Selain pelabuhan Atapupu, lima pelabuhan laut yang turut diresmikan secara simbolis di NTT adalah Ba’a dan Papela di Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Reo di Kabupaten Manggarai, Pota di Kabupaten Manggarai Timur, dan Larantuka di Kabupaten Flores Timur.

 

Jonan juga meresmikan secara simbolis tiga pelabuhan penyeberangan di NTT. Ketiga pelabuhan itu adalah Kewapante dan Pamana di Kabupaten Sikka serta Seba di Kabupaten Sabu Raijuna. Kewapante dan Pamana adalah lintaspenyeberangan dalam di Kabupaten Sikka sepanjang 55 mil. Adapun pelabuhan Seba akan menghubungkan ke Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, sepanjang 110 mil dan ke Bolok di Kupang sepanjang 115 mil.

 

Pengembangan Pelabuhan Atapupu dilakukan pada periode 2004-2015 dengan anggaran Rp105 miliar. Pelabuhan yang terletak di pantai utara Pulau Timor ini akan berfungsi sebagai pelabuhan bongkar muat barang, peti kemas dan penumpang.

 

Pelabuhan Atapupu memiliki dua dermaga, dengan panjang masing-masing 310 meter dan 70 meter. Pelabuhan ini mengakomodasi kapal berukuran 3.000 berat mati tonase. Fasilitas lain yang ada di pelabuhan ini adalah lapangan penumpukan barang seluas 6,7 hektar, terminal penumpang seluas 180 meter persegi, dan gudang seluas 800 meter  persegi. (APO)

 

 

ASOSIASI LOGISTIK INDONESIA

Gedung I Lt. 7 Kementerian Perdagangan RI
Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5
Jakarta Pusat 10110

Ph./Fax. 021 - 386 3936
www.ali.web.id