Gloria F.K. Lawi, Bisnis.com, Rabu 27 Juli 2016
Bisnis.com, JAKARTA – Reshuffle Kabinet yang memayungi industri logistik dipadang sebagai bentuk kegagalan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam membenahi permasalahan transportasi dan logistik.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menyatakan pemerintah masih mempunyai masalah di sektor logistik dengan mengganti Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Menteri Perhubungan, dan Menteri Perdagangan yang bahkan sudah tiga kali direshuffle.
“Semua kementerian ini jelas sangat terkait dan mengurusi logistik di Indonesia. Sangat disayangkan, Presiden Joko Widodo yang pada masa awal kampanye dan awal pemerintahannya sangat perhatian terhadap logistik tapi sampai sekarang belum bisa menyelesaikan masalah tersebut,” kata Zaldy kepada Bisnis.com, Rabu (27/7/2016).
Dia menegaskan bahwa kunci permasalahn ekonomi di Indonesia ada di sektor logistik. Dia berharap susunan kabinet yang baru tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tak lupa Zaldy pun mengimbau Presiden Joko Widodo untuk konsisten dalam membangun logistik.
Zaldy menitipkan pesan khusus kepada Menteri Perhubungan yang baru, Budi Karya Sumadi untuk mempertahankan sejumlah prestasi yang sudah dicapai oleh menteri sebelumnya, Ignasius Jonan.
“Keberhasilan terbesar Pak Jonan adalah mengembalikan peranan dan fungsi Kementerian Perhubungan sebagai regulator. Saya harap, Pak Budi bisa meneruskan bahkan memperkuat hal ini,” terangnya.
Zaldy menilai berbekal pengalaman menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Budi Karya Sumadi memiliki bekal terkait hal-hal yang mempengaruhi kenaikan biaya logistik di arena bandar udara. Salah satunya adalah sejumlah pungutan liar kepada penumpang untuk pembiayaan kargo.
Zaldy khawatir Budi Karya Sumadi tidak bisa serius menghapus pungutan yang membebani logistik.
Sumber:
http://industri.bisnis.com/read/20160727/98/569603/reshuflle-kabinet-pemerintah-belum-bisa-atasi-masalah-logistik