News Detail
ALI: Pemerintah Harus Buat Target Penurunan Biaya Logistik

Gloria F.K. Lawi, Bisnis.com, Rabu 16 November 2016

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik Indonesia mengimbau pemerintah untuk realistis dalam menyusun proyek Rumah Kita guna menunjang tol laut dengan memberi target penurunan biaya logistik.

 

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menyatakan proyek Rumah Kita dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) harus menyusun target yang jelas.

 

“Program Rumah Kita ini harus jelas. Berapa biaya logistik yang bisa dihemat, dan caranya bagaimana? Jangan hanya membuat wacana yang kelihatan bagus tanpa ada perhitungan yang jelas,” ungkap Zaldy kepada Bisnis, Rabu (16/11).

 

Menurutnya, proyek Rumah Kita yang rencananya melibatkan beberapa BUMN antara lain; PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) beserta anak perusahaan IPC, PT Multi Terminal Indonesia (MTI), PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), PT Rajawali Nusindo yang merupakan bagian dari RNI Group, dan PT Perikanan Nusantara (Persero) harus mempertimbangkan kinerja tiap perusahaan.

 

Dia menerangkan, banyak program dari pemerintah dan BUMN yang tidak berjalan mulus atau bahkan cenderung stagnan. Misalnya; kapal ternak, toko tani dari Kementerian Pertanian.

 

Adapula beberapa memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani oleh BUMN dalam mengurus logistik masih belum rampung. Dia juga menyebut misalnya PT Pos Indonesia dan beberapa BUMN logistik dalam hal sinergi, belum berjalan optimal.

 

“Jangan sampai BUMN hanya menghambur-hamburkan uang negara, karena kalau sampai rugi maka rakyat yang menanggung beban pajaknya,” tuturnya.

 

Ada lima wilayah yang akan dikembangkan sebagai kawasan Rumah Kita yaitu; Natuna, Merauke, Larantuka, Rote dan Manokwari. Program Rumah Kita merupakan hasil rapat yang dilakukan antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Perhubungan dan semua BUMN terkait pada 7 November lalu. Rencananya, uji coba program Rumah Kita ini akan diimplementasikan pada akhir 2016.

 

Zaldy mengingatkan bahwa beberapa program konektivitas dan peningkatan produksi antar pulau yang masih harus diperhatikan adalah masalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menurut Zaldy sejumlah titik pengoperasian KEK di beberapa daerah masih mengalami masalah pembebasan lahan.

Sumber:

http://industri.bisnis.com/read/20161116/98/603235/ali-pemerintah-harus-buat-target-penurunan-biaya-logistik

 

 

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved