Gloria Fransisca K. Lawi, Bisnis.com, Senin 30 Januari 2017
JAKARTA – Asosiasi Logistik Indonesia memprediksi kehadiran Bandara Kulon Progo DI Yogyakarta tidak akan menaikkan volume kargo udara secara signifikan karena desain bandara itu untuk penumpang.
Zaldy Ilham Masita, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengatakan pembukaan bandara baru di Kulon Progo tidak berdampak banyak terhadap pertumbuhan kargo. Menurutnya, pemilik barang tetap memilih jalur darat terutama jalan raya dan kereta api untuk angkutan barang dari dan menuju DI Yogyakarta.
“Bandara itu [Kulon Progo] tujuan utamanya untuk penumpang, bukan untuk barang, kalau barang ikut dengan penumpangnya, maka Bandara Kulon Progo tidak akan terlalu berfungsi untuk angkutan barang,” katanya kepada Bisnis, Minggu (29/1).
Zaldy beralasan pengusaha logistik akan memilih alternatif lain yang lebih efisien yaitu melalui jalur darat guna mengangkut barang. Ada dua pilihan yang masih dipakai jasa kurir yaitu angkutan truk dan KA.
“Apalagi sudah ada jalan tol sampai Semarang sudah mau selesai. Jadi tidak ada pengaruh signifikan dengan kehadiran Bandara Kulon Progo,” tuturnya.
Zaldy berpendapat alasan utama perusahaan logistik dan jasa kurir memilih moda angkutan darat adalah tingginya biaya agen inspeksi atau regulated agent. “Lewat udara mahal ke jawa Tengah dan Jawa Timur, biaya regulated agent dan gudangnya tinggi,” tegasnya.
Zaldy menilai ekspansi sejumlah perusahaan logistik dan jasa kurir ke daerah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah semata untuk merespons pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah yang pesat di daerah tersebut.
Saat ini, anak usaha PT Kereta Api Indonesia yaitu PT Kereta Api Logistik (Kalog) juga mengoperasikan angkutan KA kontainer menuju Semarang sejak September 2016.
Angkutan itu merupakan layanan distribusi logisti8k berbasis KA satu-satunya yang akan menghubungkan angkutan dari Jakarta ke Semarang, dan Surabaya ke Semarang.
Pada Jumat (27/1), Presiden Joko Widodo melakukan prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Dusun Jangkaran, Desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo.
Wacana pembangunan Bandara Kulon Progo yang sudah muncul sejak tujuh tahun lalu diharapkan selesai dalam waktu cepat, paling lambat pada 2019.
Bandara Kulon Progo akan dibangun dan dikelola PT Angkasa Pura I yang selama ini fokus mengelola bandara di kawasan Indonesia Timur. Adapun luas bandara Kulon Progo sekitar 587 ha dan baru memiliki terminal seluas 130.000m2.