Gloria Fransisca K. Lawi, Bisnis.com, Rabu 8 Februari 2017
Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia menilai ada empat hal penyebab tingginya harga komoditas yang justru tidak disebabkan oleh logistik.
Zaldy Ilham Masita, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengatakan ada empat komponen penyebab tingginya harga komoditas.
Ilustrasi kegiatan logistik - Reuters
Adapun empat penyebab itu antara lain; ketidakseimbangan permintaan-penawaran atau volume yang tidak imbang, tingginya subsidi dengan sifat sementara infrastruktur kepelabuhanan masih buruk, dan persaingan tidak sehat dengan badan usaha milik negara.
"Misalnya saja, subsidi tol laut, gerai maritim, begitu subsidi satu tahun selesai, ikut stop. Harusnya pemerintah bisa memberikan subsidi yang sifatnya permanen," terang Zaldy di Wisma Bisnis Indonesia dalam Diskusi Terbatas "Harga Komoditas Tinggi, Salah Logistik?", Rabu (8/2/2017).
Zaldy mencontohkan selain subsidi program tol laut pemerintah juga sedang mewacanakan program tol udara dengan subsidi sekitar Rp300 miliar.
"Misalnya, subsidi dipakai saja untuk mengembangkan Merpati [maskapai] supaya ada peningkatan kapasitas pengiriman barang atau kargo," tuturnya.
Dia menjelaskan pemerintah bisa mengalihkan subsidi pengoperasian program-program penurunan harga komoditas untuk memperkuat infrastruktur. Misalnya, dengan membangun pelabuhan dan bandar udara.
"Kalau infrastruktur pelabuhan bagus, kinerja juga membaik, dan ini bisa dimanfaatkan juga bukan oleh BUMN tetapi juga swasta," ungkap Zaldy.
Terkait biaya logistik tinggi disebabkan oleh BUMN, Zaldy memandang ada indikasi monopoli bisnis melalui anak-anak usahanya. Monopoli ini memberi dampak terhadap tingginya biaya logistik.
Sumber:
http://industri.bisnis.com/read/20170208/98/626884/ali-harga-komoditas-tinggi-bukan-salah-logistik