Gloria Fransisca K. Lawi, Bisnis.com, Selasa 4 April 2017
Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia memprediksi angkutan barang melalui jalur udara akan lebih menggeliat dibandingkan di darat dan di laut pada Lebaran tahun ini.
Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengatakan lebaran dan liburan akhir tahun selalu menjadi momentum naiknya harga barang dan memerlukan stok. Meskipun demikian dia memprediksi adanya beberapa proyek infrastruktur darat yang dibiayai APBN menstimulus angkutan barang.
“Saat lebaran akan menurun karena libur, juga kegiatan ekspor melalui laut juga mengalami kenaikan setelah Juli, sampai Desember,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (4/4/2017).
Dia memprediksi pada lebaran tahun ini masih akan sama dengan tahun lalu, dimana Maret logistik cenderung naik, tetapi menurun kalau ada liburan panjang dan kembali tinggi jelang Lebaran.
“Untuk di udara saja cukup menggembirakan, akan mengalami kenaikkan prediksi ALFI antara 6% sampai 7%,” jelasnya tentang volume angkutan Lebaran melalui jalur udara.
Saat ini, Kementerian Perhubungan baru berencana membatasi angkutan barang truk pengangkut bahan-bahan galian atau tambang hingga 16 hari pada masa angkutan lebaran 2017, tepatnya pada pada H-7 sampai dengan H+7 lebaran.
Sementara truk dengan jumlah berat yang diizinkan 14 ton lebih dan truk dengan 3 sumbu atau lebih berencana dibatasi selama 9 hari.
Sementara truk dengan jumlah berat yang diizinkan (JBI) 14 ton lebih dan truk dengan 3 sumbu atau lebih, ungkapnya, berencana dibatasi dari H-4 sampai dengan H+3.
Sumber:
http://industri.bisnis.com/read/20170404/98/642666/lebaran-2017-logistik-lewat-udara-diprediksi-naik-7-persen