News Detail
Industri Logistik Tutut Peningkatan Layanan

Amri Nur Rahmat, Bisnis Indonesia, Kamis 6 April 2017

MAKASSAR – Kalangan pelaku industry logistik meminta manajeman PT. Pelindo IV lebih agresif meningkatkan layanan terutama pada pelabuhaan kelolaan yang memiliki peran strategis terhadap perekonomian kawasan timur Indonesia.

 

Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan penguatan tingkat pelayanan paling dibutuhkan Pelabuhan Makassar yang menjadi salah satu simpul konsep Tol Laut yang akan menyumbang peran besar bagi perekonomian di wilayah timur.

 

“Pelindo IV mesti lebih agresif. Peremajaan alat harus dilakukan untuk menaikkan level of service-nya,” katanya kepada Bisnis (5/4).

 

Menurutnya, jika hal tersebut direalisasikan, maka Pelindo IV berperan mendorong pemangkasan biaya logistik yang saat ini masih dalam tingkatan yang relatif tinggi.

 

Sebagai catatan, pada periode awal tahun ini pelayanan peti kemas di Pelabuhan Makassar kerap memicu kekhawatiran pelaku usaha. Kondisi ini lantaran kerusakan alat bongkar muat milik perseroan.

 

Salah satunya inside yang terjadi medio Februari 2017, saat lima alat bongkar muat di Terminal Peti Kemas Makassar mengalami kendala teknis secara bersamaan dan menyebabkan distribusi logistik terganggu. Kejadian itu juga memicu inefisiensi waktu terkait durasi tambat dan waktu tunggu kapal.

 

Saat itu, alat yang mengalami kerusakan meliputi container crane (CC) 04, gangguan pada rubber tyred gantry yakni RTG 02, RTG 07, RTG 12 serta RTG 9.

 

“Orientasinya itu optimalisasi pelabuhan existing maupun pelabuhan yang tengah dikembangkan. Selain terminal khusus kontainer, Pelindo IV juga sudah saatnya membangun terminal khusus curah,” katanya.

 

Adapun langkah pengembangan dan pembangunan pelabuhan yang disiapkan Pelindo IV, lanjut Yukki harus tetap mengacu pada prinsip ‘ship follow the trade’ sehingga pembangunan pelabuhan semakin memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan logistik.

 

Di sisi lain, dia juga menyinggung langkah pembangunan pelabuhan yang dilakukan Pelindo IV tanpa banyak melibatkan stakeholder terkait seperti yang terjadi dalam proyek Makassar New Port. Hal itu berimbas pada lambatnya progress fisik dari mega proyek yang dimulai pada pertengahan 2015.

 

“Untuk suksesnya pembangunan pelabuhan baru oleh Pelindo IV, maka harus lebih aktif mengajak pihak seperti pemerinta daerah setempat, Kadin dan asosiasi terkait agar mendapatkan dukungan secara penuh percepatan pembangunannya,” katanya.

 

Sebagai gambaran, pada proyek Makassar New Port (MNP) yang dilakukan oleh Pelindo IV, konstruksi fisiknya masih berproses pada angka 32,74% untuk tahap IA paket pertama padahal groundbreaking telah dimulai sejak Mei 2015.

 

Kepala Satuan Pengelola Proyek MNP, Arwin mengatakan pembangunan Tahap IA mega proyek itu terbagi lagi dalam tiga paket, yaitu Paket A, B dan C yang dikerjakan secara simultan.

 

Secara keseluruhan, lanjut dia, konstruksi fisik MNP untuk Tahap IA sudah mencapai 10.28% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp. 107,41 miliar dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp. 1,49 triliun.

 

 

 


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved