Publication Detail
[ALI] [Majalah Resmi ALI] Supply Chain and Logistics Review, Edisi ke XVI Oktober 2017

ALI Secretariat

Kelindan Properti dan E-commerce

 

Ada data yang tengah bikin gundah pemerintah. Yaitu statistik konsumsi masyarakat kuartal dua 2017 hanya tumbuh 4,95%, melambat dari 5,02% di periode sama 2016. Tambah lagi inflasi terus melunak, hanya 3.72% di September, separuh dari rekaman dua tahun lalu. Fakta ini merujuk satu kesimpulan: daya beli rakyat turun.

 

Pemerintah membantah para pengkritik, salah satu data pembenarnya adalah nilai bayar pajak perusahaan kurir rupanya kini naik dua kali lipat. Data ini seolah mengatakan, daya beli tetap tinggi, hanya tidak tampak karena orang kini belanja lewat toko online dari dari harus ke pasar dan mall. Sayangnya, Badan Pusat Statistik tak punya data untuk memvalidasinya.

 

Untung bagi pemerintah, gairah pada bisnis properti untuk keperluan rantai pasokan dan logistik tampak akan sedikit membantu. BPS menghitung, bisnis e-commerce Indonesia melar sampai 17% menjadi 26,2 juta unit usaha dalam 10 tahun terakhir. Bloomberg bahkan memprediksi tiga tahun lagi, separuh penduduk Indonesia akan bersinggungan dengan aktivitas e-commerce. Wow.

 

Geliatnya sudah terasa pada bisnis properti logistik. Perusahaan pelat merah Bhanda Ghana Reksa misalnya, mengaku bisnis pergudangannya tumbuh 9,5% pada Januari-Juni melampaui divisi-divisi lain. Sementara, emiten spesialis properti logistik, Mega Manunggal Property telah menyiapkan kocek Rp2 triliun untuk gudang baru, lebih dari separuh belanja modal tahun lalu. Menurut Bonny Budi Setiawan, Presiden Direktur Mega Manunggal permintaan kini naik tiga kali lipat. Konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL) menyimpulkan, simplenya aktivitas e-commerce membuat sektor modern warehouse makin dilirik. Indonesia, kata mereka, memang masih jauh disandingkan dengan China dan Singapura, karena jumlah pergudangan di Indonesia tak sebanding dengan kebutuhan e-commerce-nya. Bila ini benar, tak heran properti logistik tampaknya akan menjadi engine baru sektor properti untuk bangkit dari kelesuannya selama ini.

 

Selengkapnya, rekan-rekan silahkan download secara gratis, Majalah Resmi ALI Edisi XVI Bulan Agustus 2017, bagi yang belum mendaftar/berlangganan Majalah ALI silahkan terlebih dahulu mengisi form yang telah kami sediakan pada link :

 

https://goo.gl/DnnSU5

 

 

Untuk yang sudah mengisi form / berlangganan Majalah ALI setiap edisi akan terkirim secara otomatis dalam waktu 1-3 hari setalah tanggal rilis edisi terbaru Majalah ALI, bagi rekan-rekan yang belum memiliki atau ingin mendowload edisi-edisi Majalah ALI sebelumnya silahkan diakses pada link di bawah ini :

 

http://www.ali.web.id/web2/publication_detail.php?id=973

 

 

Untuk peliputan dan iklan dapat menghubungi alamat redaksi dan marketing. Kami juga menerima artikel rekan-rekan seputar dunia Supply Chain dan Logistics untuk dipublikasikan di majalah.

 

 

--

 

Salam Hormat,

 

 

Aang Wiguna

 

Asosiasi Logistik Indonesia

Gedung 1 Lt. 7 Kementerian Perdagangan RI

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5 Jakarta Pusat 10110

Ph./Fax. 021 - 386 3936

Hp. 0857 2222 2996

      0818 626 872

Email. aangwiguna.ali@gmail.com

Website. www.ali.web.id

 


Back to List

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved