Publication Detail
[ALI] [Majalah Resmi ALI] Supply Chain and Logistics Review, Edisi ke XXII Desember 2018

ALI Secretariat

Logistik Halalan Toyyiban Dan Peluangnya di Indonesia

 

Anda mungkin akan ingat satu iklan di televisi beberapa waktu ini, yaitu sebuah kulkas yang diklaim halal. Produsen asal Jepang itu cukup jeli mengaitkan produk mereka dengan label halal untuk jutaan konsumen muslimnya di Indonesia. Padahal, label halal kebanyakan dipahami awam lebih dekat ke bahan makanan, misalnya apakah makanan itu mengandung babi, proses penyembelihannya sesuai atau tidak dengan Syariah islam dan sebagainya.

 

Halal menjadi kata sakti saat ini, terutama dipicu oleh gairah gaya hidup saleh di seluruh dunia Islam, termasuk Indonesia. Nah, hal itu merangsek ke semua lini kehidupan manusia, baik pada level keluarga sampai dengan sektor usaha, tak terkecuali logistik dan supply chain. Seperti halnya bisnis yang booming, hal ini dipicu oleh lonjakan permintaan untuk produk halal dari negara-negara muslim dan bahan non muslim. Istilah logistik halal di regional Asia muncul pada awal milennium dan kemudian merangsek ke Indonesia.

 

 Angka yang cukup mencengangkan terungkap dalam Laporan bertajuk Global Islamic Economy Indicator (GIE) 2017-2018. Dilaporkan, bahwa di tahun 2022 mendatang, potensi pasar untuk produk-produk halal di dunia mencapai US$3 triliun. Angka ini naik signifikan dibandingkan dengan potensi pasar halal di tahun 2016 sebesar US$2 atau mengalami rata-rata kenaikan 7,3% per tahun. Ini tentu menggiurkan bukan, apalagi untuk dibicarakan di Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar dunia.

 

Pakar sependapat, logistik halal mengacu pada penerapan prinsipprinsip halalan toyyiban di sepanjang aktivitas rantai pasokan. Ini mulai dari sumber pasokan itu sendiri, penyimpanan, transportasi, manufaktur, penanganan, dan distribusi harus mematuhi konsep halalan toyyiban sebagaimana digarisbawahi oleh hukum Islam. Salah satu kunci utamanya, produk halal tidak boleh dicampur dengan produk non-halal.

 

 Aspek kekhususan itulah kemudian yang menjadi inti bisnis dalam logistik. Untuk Indonesia, hal tentu ini sangat menarik dan di atas kertas sepertinya akan menjadi peluang bisnis besar. Namun, apakah benar seperti itu? Pada edisi ini kami membahas gurihnya bisnis logistik halal dan mengungkap prespektif pelaku bisnis yang terkait dengannya. Ada pro dan kontra di dalamnya.

 

Selengkapnya, rekan-rekan silahkan download secara gratis, Majalah Resmi ALI Edisi XXII Bulan Desember 2018, bagi yang belum mendaftar/berlangganan Majalah ALI silahkan terlebih dahulu mengisi form yang telah kami sediakan pada link :

 

https://goo.gl/DnnSU5

 

Untuk yang sudah mengisi form / berlangganan Majalah ALI setiap edisi akan terkirim secara otomatis dalam waktu 1-3 hari setalah tanggal rilis edisi terbaru Majalah ALI, bagi rekan-rekan yang belum memiliki atau ingin mendowload edisi-edisi Majalah ALI sebelumnya silahkan diakses pada link di bawah ini :

 

http://www.ali.web.id/web2/pub lication_detail.php?id=973

 

Untuk peliputan dan iklan dapat menghubungi alamat redaksi dan marketing. Kami juga menerima artikel rekan-rekan seputar dunia Supply Chain dan Logistics untuk dipublikasikan di majalah.

 

Selamat membaca.

 


Back to List

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved