Publication Detail
Lean Logistic

Nabila Firdausi Teknik Industri ITS Surabaya

 

Lean adalah suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan nilai tambah produk agar memberikan nilai kepada pelanggan. Pada fakta di lapangan konsep lean akan tergambar pada rasio-rasio antara nilai tambah dibandingkan pemborosan. Di Indonesia rasio nilai tambah dengan pemborosan masih sekitar 10% dan baru masuk ke tahapan lean jika rasio telah mencapai 30%.

Sebelum mengimplementasikan Lean pada aktifitas sekitar, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

 

Mengidentifikasi seluruh alur pekerjaan pada aktifitas pergudangan.Mengidentifikasi pemborosan pada alur pekerjaan yang telah diidentifikasi.Melihat kemungkinan adanya pertambahan nilai dalam aktifitas pergudangan atau menghilangkan pemborosan.Mencoba membuat sebuah simulasi mengenai rasio nilai tambah dan pemborosan yang diidentifikasi.Mempresentasikan simulasi kepada tim.Implementasi dan Evaluasi.Melakukan perbaikan terhadap implementasi.

 

Konsep Lean Logistik berakar dalam lean manufacturing Toyota Production System. Jim Womack merangkum prinsip-prinsip kunci dari Sistem Produksi Toyota sebagai LeanManufacturing dalam bukunya "Lean Thinking". Lean Manufaktur sekarang telah disingkat hanya disebut "Lean". Lean dan Six Sigma bergabung dalam buku Michael George "Lean Six" Sigma.

Dalam bentuk yang paling murni, Lean adalah tentang penghapusan limbah dan peningkatan kecepatan dan arus. Meskipun ini merupakan penyederhanaan, tujuan utama dari Lean adalah menghilangkan limbah dari semua proses. Di bagian atas daftar limbah diketahui, menurut teori Lean adalah penghapusan persediaan (inventory). Lebih sederhana, persediaan apapun harus dihilangkan yang tidak diperlukan untuk mendukung operasi dan kebutuhan segera dari para pelanggan.

 

Dampak Lean pada logistician signifikan, sebagai tujuan dari Lean adalah menghilangkan pemborosan (persediaan) yang akan bekerja di persediaan penurunan proses yang pada gilirannya akan menurunkan proses dan waktu siklus dan pada akhirnya meningkatkan kecepatan rantai suplai dan arus. Lean praktis tidak berfokus pada faktor individu seperti biaya transportasi atau pergudangan, tetapi lebih berfokus pada "biaya total kepemilikan". Dengan membawa persediaan biaya yang mewakili 15-40% dari total biaya logistik di banyak industri, membuat keputusan berdasarkan total biaya memiliki implikasi dramatis bagi logistician tersebut. Sayangnya, banyak organisasi tidak sepenuhnya menerima konsep total biaya.

 

Baik Lean dan Six Sigma membawa disiplin dan alat untuk Logistik. Menggunakan disiplin dan alat akan memungkinkan organisasi untuk mengungkap dan menangani limbah (persediaan) dan inefisiensi kotor. Meskipun alat-alat yang sangat kuat dari kedua Lean dan Six Sigma, perusahaan harus ingat bahwa untuk membuat Lean dan SixSigma bekerja dalam bidang logistik, pergeseran pikiran fundamental harus terjadi. Pergeseran pikiran mengharuskan perusahaan mulai membuat keputusan berdasarkan konsep "Biaya Logistik Total" dan kedua, mereka harus memiliki keberanian untuk menghilangkan persediaan yang tidak perlu. Hal ini mungkin terdengar sederhana, tapi kenyataan akan membuktikan sebaliknya. Organisasi norma dan tradisi akuntansi keuangan akan memerangi "Total Biaya" dan kecanduan untuk persediaan akan membuat sulit untuk mengurangi tingkat persediaan. Semua dalam rantai pasokan internasional harus mempraktekkan Lean Logistik untuk mendapatkan hasil yang dramatis, perbaikan signifikan. Limbah harus diidentifikasi dan dihapus. Variasi harus diidentifikasi dan dihapus.

(Sumber: http://www.ltdmgmt.com/mag/understanding-lean-logistics.htm danhttp://romailprincipe.wordpress.com )

 

Lean logistik tidak hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan customer tetapi juga sekaligus usaha dalam mengurangi limbah ke tingkat minimum. Lean logistik berasal dari filosofi manajemen produksi Jusi In Time (JIT) yang ditemukan oleh Toyota Motor Corporation. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan semua limbah termasuk inventori. Konsep lean logistik ini adalah produksi barang dan distribusi barang untuk memenuhi permintaan pelanggan di waktu, tempat, kualitas dan kuantitas yang tepat sehingga waste yang dihasilkan minimum dan mencapai "persediaan nol (zero inventory)". Inti dari lean logistik ini adalah konsep perbaikan terus menerus dan fokusnya adalah untuk menghilangkan waste dan melayani pelanggan dengan kecepatan secepat mungkin, meminimalkan biaya dan memaksimalkan kualitas sehingga dapat meningkatkan daya saing dari suatu perusahaan. Berikut ini beberapa konsep dari lean logistik :

 

Zero inventory

 

Lean logistik yang fleksibel berarti distribusi barang dalam jumlah yang diperlukan dan pada waktu yang dibutuhkan sehingga tercapai zero inventory. Hal ini berarti perusahaan hanya memproduksi dan menyediakan barang seperti yang diminta oleh pelanggan.

Perbaikan terus menerus

 

Perbaikan terus menerus adalah konsep pendukung dalam prinsip pemecahan masalah dalam produksi, logistik dan top management sehingga waste pada perusahaan bisa dihilangkan.

Karakteristik yang terdapat dalam lean logistik adalah :

Persediaan kecilKecepatan tinggi dalam pengirimanPerbaikan terus menerusPengurangan investasi

 

Cara untuk melakukan lean logistik adalah dengan penggunaan tiga JIT (Just In Time), yaitu JIT pembelian, JIT penjualan, dan JIT pengiriman. Prinsip dasar dari JIT pembelian adalah membeli produk dari supplier untuk perusahaan pada saat dan di lokasi yang tepat dan pada jumlah dan kualitas yang tepat. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan waste berupa inventory. Prinsip dari JIT penjualan adalah untuk mendorong agar barang sampai ke tangan customer dengan cepat dan di waktu yang tepat. Sedangkan prinsip JIT pengiriman adalah membangun pusat intensif logistik untuk pabrik, yaitu untuk memusatkan persediaan awalnya tersebar di semua cabang perusahaan. Selain itu langkah penerapan lean logistik adalah dengan :

 

Membangun perbaikan sistem pasar ekonomi social

 

Perbaikan disini diperlukan untuk dapat mengimplementasikan lean logistik di lingkungan makro.

 

 

Mengenalkan konsep manajamen rantai pasok

 

Lingkungan di luar perusahaan yang menguntungkan harus diciptakan untuk pelaksanaan lean logistik dengan mengenalkan konsep manajemen rantai pasok terlebih dahulu

Membuat budaya perusahaan yang kuat

 

Sebuah perusahaan harus membangun budaya yang sesuai dengan lean logistik dan perusahaan harus memastikan bahwa nilai dari budaya tersebut dapat tersampaikan di seluruh lapisan karyawan.

Pemberian pelatihan bagi karyawan

 

Keterampilan dan pengetahuan karyawan merupakan sumber daya pendukung utama bagi perusahaan. Jika perusahaan ingin mengimplementasikan lean logistik, maka pemberian pelatihan harus dilakukan supaya karyawan mengetahui konsep lean logistik dan siap dalam pelaksanaan lean tersebut.

Penerapan teknologi informasi untuk logistic

 

Diharapkan dengan adanya teknologi informasi seperti website mampu menyampaikan informasi antara pelanggan, pemasok, dan perusahaan sehingga pengiriman barang yang dibutuhkan oleh pelanggan dapat dikirim dengan jumlah, kualitas dan waktu yang tepat

APLIKASI LEAN LOGISTIK DI PERUSAHAAN

 

1. DELL Inc

 

DELL merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi laptop dan komputer. Dell telah naik ke puncak industri komputer di dunia dalam waktu 20 tahun dengan JIT telah diterapkan dalam bidang lean logistik. DELL Inc. melaksanakan prinsip yaitu, penjualan langsung dimana tidak ada persediaan. Pelanggan dapat langsung memesan produk DELL dan kemudian DELL akan langsung memproduksi produk yang dipesan oleh pelanggan saja. Sehingga dalam logistik DELL dapat menerapkan "zero inventory" yang berarti DELL tidak memiliki inventori sehingga akibatnya DELL dikenakan biaya tambahan untuk membayar agen atau penyimpanan barang. Inti dari penjualan DELL adalah terletak pada kecepatan dan keunggulan dari zero invenorynya.

http://panggilsayabella.com/2010/05/31/lean-logistic/

 

(sumber : http://it.swufe.edu.cn/UploadFile/other/xsjl/sixwuhan/Paper/IM123.pdf)

 

About these ads

 


Back to List

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved