Gloria Fransisca K. Lawi, Bisnis.com, Jumat 7 April 2017
Bisnis.com, JAKARTA - Rencana PT Angkasa Pura II membuka Pusat Logistik Berikat di kawasan Cargo Village disambut positif dari para stakeholders terkait.
Zaldy Ilham Masita, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengatakan pembukaan Pusat Logistik Berikat (PLB) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah langkah yang baik menyusul PLB yang sebelumnya dibuka oleh PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia.
“Ini pertanda yang sangat baik meski terlambat karena seharusnya PLB untuk industri sparepart pesawat dimulai dari tahun lalu, apalagi industri aviasi Indonesia paling besar di Asean,” jelas Zaldy kepada Bisnis, Kamis (6/4/2017).
Dia berharap industri sparepart pesawat tingkat dunia seperti Airbus nantinya bisa memanfaatkan fasilitas PLB yang ada di Bandara Soetta. Apalagi, pemain yang akan hadir ada dari Angkasa Pura II melalui anak usaha Angkasa Pura Kargo dan GMF AeroAsia.
Ety Puspitasari, Ketua Umum Perhimpunan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI) mengatakan kehadiran sejumlah badan usaha milik negara di bisnis PLB akan menstimulus bisnis tersebut menjadi lebih baik.
“Dengan asset yang mereka miliki, ini akan sangat bagus. Selain itu tingkat utilisasi asset akan membantu juga pendapatan bagi negara,” sambungnya.
Sebagai informasi, PT Angkasa Pura II (Persero) tidak hanya mempersiapkan investasi Rp2,1 triliun untuk membangun cargo village tetapi untuk membangun fasilitas pusat logistik berikat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Selain itu, GMF AeroAsia menargetkan pendapatan sebesar US$400-Rp450 juta tahun ini, atau tumbuh 11%-12% dari target pendapatan 2016.
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Juliandra Nurtjahjo mengatakan optimistis target pendapatan tahun depan terealisasi seiring dengan upaya perseroan meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan.
Juliandra menilai pemberian hak pengelolaan PLB kepada GMF AeroAsia dari Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan akan mendukung daya saing perseroan di dunia.
Nantinya, proses pengiriman suku cadang pesawat dari luar negeri menjadi lebih cepat. Dengan demikian, waktu perawatan pesawat akan lebih pendek, dan kapasitas angkut maskapai meningkat.
Sumber:
http://industri.bisnis.com/read/20170407/98/643375/bumn-didorong-buka-banyak-plb