Hendra Kusuma, Detik.com, Kamis 3 Agustus 2017
Jakarta - Aksi mogok kerja yang dilakukan pegawai PT Jakarta International Container Terminal (JICT) memberikan dampak buruk bagi citra Indonesia di mata Internasional.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Ilham Masita saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
"Dampak mogoknya pekerja JICT kepada pemakai jasa pelabuhan sangat besar, tidak hanya perusahaan logistik saja, yang paling besar adalah reputasi Indonesia kepada para eksportir dan importir internasional," kata Zaldi.
Setidaknya ada 600 pegawai PT JICT yang melakukan aksi mogok kerja hari ini hingga 10 Agustus. Aksi mogok untuk menuntut hak-hak para pekerja JICT, antara lain bonus tahunan, perjanjian kerja bersama (PKB), dan program tabungan investasi (PTI).
Menurut Zaldi, aksi mogok pegawai JICT ini memberikan ketidakpastian pada ekspor Indonesia, bahkan aksi tersebut juga bisa membuat para buyer luar negeri mengalihkan beralih ke negara lain.
"Terhambatnya impor karena mogok juga akan mengakibatkan industri dalam negeri terganggu, kejadian ini sangat merugikan secara langsung dan tidak langsung," papar dia.
Lanjut Zaldi, prestasi JICT yang mendatangkan kapal besar langsung dari Amerika Serikat (AS) beberapa bulan yang lalu juga sirna dengan adanya aksi mogok ini.
"Prestasi JICT yang sudah dibangun hancur dengan pristiwa mogok ini, karena tidak bisa mengatasi masalah mogok ini," tutup dia.
Sumber:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3584655/mogok-kerja-jict-perburuk-citra-ri-di-mata-internasional