News Detail
Kemenhub Ubah Pola Operasi Mulai 2018

Rivki Maulana, Bisnis Indonesia, Jumat 15 Desember 2017

JAKARTA – Kementerian Perhubungan bakal mengubah pola operasi program Tol Laut pada tahun depan agar sasaran program berjalan lebih efektif.

 

Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H. Purnomo mengatakan perubahan itu mencakup pola trayek dan pola subsidi yang diberikan untuk program itu.

 

Dia menjelaskan pemerintah mengubah pola trayek dengan menerapkan skema pengumpul dan pengumpan atau hub and spoke. Artinya, kapal besar hanya akan berlayar ke pelabuhan induk sedangkan distribusi barang ke wilayah sekitanya menggunakan kapal pengumpan yang lebih kecil.

 

Perubahan pola trayek, menurut Agus, bakal membuat jumlah trayek bertambah dari 13 trayek pada 2017 menjadi 15 trayek pada tahun depan. Perbedaan yang mencolok, tahun ini sleuruh trayek menggunakan pola operasi langsung antarpelabuhan.

 

“Masalahnya, di pelabuhan tujuan itu infrastruktur [pelabuhan dan peralatan] tidak siap sehingga kapal besar tofal bisa masuk. Maka kami melakukan reroute agar lebih efisien,” jelasnya di Jakarta, Kamis (14/12).

 

Dia menambahkan skema hub and spoke pada tahun depan dimungkinkan karena Kemenhub bakal mengoperasikan 15 kapal kontainer baru berkapasitas 115 TEUs.

 

Kapal-kapal tersebut telah dipesan Kemenhub sejak 2015 dan sebagian besar telah rampung dibangun pada akhir 2017.

 

Agus mengatakan pihaknya kini belum memutuskan komposisi operator yang akan menjalankan program Tol Laut. Yang jelas, dia menyebutkan pola penugasan dan lelang tetap ditempuh. Tahun ini, sebanyak tujuh rute dibuka untuk swasta melalui lelang sedangkan sisanya melalui penugasan kepada PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

 

FERI JARAK JAUH

Selain kapal kontainer milik negara, program Tol Laut tahun depan juga bakal dipadukan dengan program feri jarak jauh atau long distance ferry.

 

Kapal yang melayani trayek feri jarak jauh paparnya, bakal menjadi pengumpan dari trayek-trayek tol laut.

 

Sejauh ini, feri jarak jauh telah beroperasi untuk rute Panjang – Tanjung Priok, Tanjung Priok – Gresik, dan Surabaya – Lembar.

 

Jagat Zamrud Khatulistiwa dan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menjadi operator feri jarak jauh untuk trayek Tanjung Priok – Gresik.

 

Selain perubahan pola trayek, Kemenhub juga mengubah pola subsidi. Salah satu skema subsidi baru yang diterapkan adalah subsidi kontainer. Agus menjelaskan pemerintah akan memberikan kuota subsidi untuk kontainer yang diangkut kapal milik pelayaran swasta.

 

Agus menyakini skema subsidi kontainer bakal membuat jangkauan program Tol Laut kian luas. Bisa memanfaatkan rute-rute komersial yang sudah ada.

 

Dia menambahkan saat ini Kemenhub belum menentukan jumlah kuota subsidi kontainer yang akan dikucurkan tahun depan. “Angkanya masih kaji karena masih kami diskusikan terus,” ujarnya.

 

Sebelumnya, pemerintah diharapkan melanjutkan pemesanan kapal baru di dalam negeri untuk menunjang program Tol Laut mengingat Indonesia masih membutuhkan kapal armada angkutan laut.

 

Ketua Umum Ikatan Perusahaan Galangan Kapal dan Industri Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Edy K. Logam mengatakan pihaknya sudah lebih siap melayani order pembangunan kapal dari pemerintah, BUMN dan pelayaran swasta.

 

Saat ini, paparnya, fasilitas yang dimiliki galangan kapal nasional juga tidak kalah dengan galangan kapal di luar negeri.

 

Di sisi lain, tegasnya, kondisi sejumlah fasilitas galangan kapal di luar negeri sedang terpuruk karena penurunan order pembuatan kapal secara global.

 

Dengan bergulirnya program Tol Laut, Edy mengungkapkan industri galangan lokal bisa belajar untuk menyeimbangkan antara biaya produksi, SDM, dan pengiriman.

 

Dia juga berharap Indonesia memiliki perencanaan yang baik dalam menyediakan kapal sehingga tidak ada lagi BUMN yang memesan kapal bekas ke luar negeri.

 

Seharusnya, menurutnya, kebutuhan kapal di dalam negeri untuk beberapa tahun mendatang sudah bisa dipetakan bersama oleh pemerintah, BUMN, dan pelayaran swasta. (k1)


Back to List

25 Mar 2024

KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman hingga ke Kalimantan

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Kompas.com, Sabtu 23 Maret 2024

18 Mar 2024

Larangan Angkutan Logistik Saat Libur Hari Besar Keagamaan Munculkan Masalah Baru

Anto Kurniawan, Sindonews.com, Minggu 17 Maret 2024

18 Mar 2024

Kemendag Dorong Relaksasi Pembatasan Angkutan Logistik Saat Hari Raya

Mohamad Nur Asikin, Jawapos.com, Sabtu 16 Maret 2024

08 Mar 2024

Dirjen SDPPI: Hadirnya gudang pintar 5G pecut industri berinovasi

Fathur Rochman, Antaranews.com, Kamis 7 Maret 2024

07 Mar 2024

Jurus Kemenhub Tekan Ongkos Biaya Logistik Supaya Makin Murah

Retno Ayuningrum, Detik.com, Rabu 6 Maret 2024

07 Mar 2024

Transformasi Digital Pelabuhan Dorong Peningkatan Efisiensi Biaya Logistik

Antara, Republika.co.id, Rabu 6 Maret 2024

Copyright © 2015 Asosiasi Logistik Indonesia. All Rights Reserved